Harga Minyak Dunia Drop Saat Sektor Manufaktur AS Tergerus

Jum'at, 04 Januari 2019 - 10:56 WIB
Harga Minyak Dunia Drop Saat Sektor Manufaktur AS Tergerus
Harga Minyak Dunia Drop Saat Sektor Manufaktur AS Tergerus
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan, Jumat (4/1/2018) jatuh setelah Amerika Serikat (AS) mengikuti perlambatan sebagian besar ekonomi utama lainnya ketika sektor manufaktur Negeri Paman Sam -julukan AS- mulai tergerus. Ditambah sentimen lainnya datang dari pengurangan pasokan yang dipengaruhi oleh kebijakan OPEC.

Seperti dilansir Reuters, hari ini tercatat harga minyak mentah berjangka Internasional yakni Brent diperdagangkan lebih rendah 21 sen atau 0,4% pada pukul 02.58 GMT menjadi USD55,74 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level USD47,05 per barel dengan penyusutan turun 4 sen yang setara dengan 0,1%.

Data untuk bulan Desember dari Institute for Supply Management (ISM) pada hari Kamis menunjukkan perlambatan pertumbuhan AS terluas selama lebih dari satu dekade, ketika konflik perdagangan dengan China masih berlanjut. Penurunan harga ekuitas dan meningkatnya ketidakpastian mulai berdampak pada ekonomi terbesar dunia tersebut.

Sebelumnya perekonomian utama di Asia dan Eropa juga telah melaporkan penurunan aktivitas manufaktur. "Dipimpin oleh penurunan tajam dalam ISM AS dan PMI China jatuh di bawah 50, PMI manufaktur global merosot menjadi 51,5 pada Desember (dimana sebelumnya 52,8) menjadi level terendah 27 bulan," kata Morgan Stanley dalam sebuah catatan menyusul rilis data ISM.

Lebih lanjut, menurutnya melihat data yang mencuat ditambah dengan pengetatan kondisi keuangan global, telah meningkatkan risiko penurunan ke prospek pertumbuhan global yang sudah moderat. Perlambatan dalam pemanfaatan pabrik juga akan melemahkan pembelian bahan baku termasuk minyak dan petrokimia. Sama seperti pasar minyak dan pasar saham juga berjuang untuk menemukan pijakan.

Potongan OPEC

Meskipun terjadi gejolak pasar global, para pedagang mengatakan harga minyak diperkirakan akan menerima sejumlah dukungan ketika pengurangan pasokan diumumkan akhir tahun lalu oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Pasokan minyak OPEC turun 460.000 barel per hari (bph) antara November dan Desember, menjadi 32,68 juta barel per hari, seperti disampaikan dalam sebuah survei Reuters. Hal ini lantaran eksportir utama Arab Saudi membuat awal untuk perjanjian pembatasan pasokan, sementara Iran dan Libya memposting penurunan tak disengaja.

OPEC, Rusia dan non-anggota lainnya -aliansi yang dikenal sebagai OPEC +- telah sepakat pada Desember lalu untuk mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari pada 2019 dibandingkan tingkat Oktober 2018. Bagian OPEC dari pemotongan itu mencapai 800.000 barel per hari.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7585 seconds (0.1#10.140)