Kinerja Sektor Industri Pengolahan Pada Level Ekspansi

Selasa, 15 Januari 2019 - 06:03 WIB
Kinerja Sektor Industri Pengolahan Pada Level Ekspansi
Kinerja Sektor Industri Pengolahan Pada Level Ekspansi
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal IV-2018 berada pada level ekspansi. Hal ini terindikasi dari nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) - BI sebesar 51,92%, meskipun lebih rendah dari 52,02% pada kuartal III-2018.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, kondisi ini sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kuartal IV-2018 yang terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 0,32%, namun lebih rendah dari 3,85% pada kuartal III-2018.

"Peningkatan kinerja sektor Industri Pengolahan tersebut juga sejalan dengan perkembangan investasi sektor Industri Pengolahan kuartal IV-2018 yang meningkat dengan SBT sebesar 2,71%," ujar Agusman di Jakarta senin.

Menurut dia, perkembangan kinerja sektor Industri Pengolahan berdasarkan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan Nikkei Indonesia Purchasing Managers Index (PMI) yang mengindikasikan kinerja sektor industri pengolahan Indonesia pada kuartal IV-2018 berada pada fase ekspansi, meskipun lebih rendah dibandingkan kuartal III-2018.

"Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh rata-rata PMI kuartal IV-2018 (Oktober - Desember) yang berada pada level ekspansi dengan indeks sebesar 50,70%, namun lebih rendah dibandingkan rata-rata PMI kuartal III-2018 (Juli - September) sebesar 51,03%," bebernya.

Dia melanjutkan, ada kuartal I-2019, kinerja sektor Industri Pengolahan diprakirakan terus ekspansif. Hal ini terindikasi dari PMI-BI yang berada pada fase ekspansi dengan indeks sebesar 54,75%, meningkat dari 51,92% pada kuartal IV-2018.

"Perkembangan kinerja sektor Industri Pengolahan ini sejalan dengan pertumbuhan kegiatan usaha Industri Pengolahan kuartal I-2019 yang lebih tinggi dibandingkan kuartal IV-2018 dengan SBT sebesar 2,17%, naik dari 0,32% pada kuartal IV-2018," ungkap dia. Sedangkan ekspansi industri pengolahan kuartal didorong oleh sebagian besar komponen indeks.

Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, peningkatan kinerja Industri Pengolahan pada kuartal IV-2018 didorong oleh ekspansi pada sebagian besar komponen indeks, terutama indeks volume pesanan dan indeks volume produksi. Indikator volume pesanan pada kuartal IV-2018 tercatat mengalami ekspansi dengan indeks sebesar 54,74%, meningkat dibandingkan 53,37% pada kuartal III-2018.

Hasil survei juga mencatat peningkatan volume pesanan didorong oleh peningkatan permintaan khususnya di pasar domestik. Dia menuturkan, ekspansi volume pesanan diprakirakan berlanjut pada kuartal I-2019 dengan indeks sebesar 56,17%.

Sejalan dengan peningkatan volume pesanan, indikator volume produksi pada kuartal IV-2018 berada pada fase ekspansi dengan indeks sebesar 54,58%. Pada kuartal I-2019, indeks volume produksi diprakirakan semakin ekspansif pada level 61,43% sejalan dengan optimisme peningkatan pesanan dan terjaganya permintaan.

"Tingginya permintaan dan volume produksi juga mendorong peningkatan persediaan barang jadi," ungkap dia. Indikator persediaan barang jadi periode kuartal IV-2018 berada pada fase ekspansi dengan indeks sebesar 54,03%.

Sementara itu, pada kuartal I-2019, indeks volume persediaan barang jadi diprakirakan semakin ekspansif pada level 56,26% sejalan dengan optimisme peningkatan pesanan dan kegiatan produksi. Namun demikian, sambung dia, peningkatan aktivitas produksi sektor industri pengolahan tidak sepenuhnya berdampak pada tingkat penggunaan tenaga kerja.

"Indeks jumlah tenaga kerja pada kuartal IV-2018 tercatat sebesar 48,92%, atau berada pada fase kontraksi," ujar Agusman. Adapun pada kuartal I-2019, untuk mendukung ekspansi kegiatan usaha, indikator jumlah tenaga kerja sektor industri pengolahan diprakirakan mengalami ekspansi dengan indeks sebesar 51,14%.

Sementara itu, kecepatan penerimaan barang input pada kuartal IV-2018 berada pada level kontraksi dengan indeks sebesar 44,58%. Pada kuartal I-2019, kecepatan penerimaan barang input kembali berada pada level kontraksi, dengan nilai indeks sebesar 44,58%.

Berdasarkan rincian subsektor, peningkatan kinerja pada kuartal IV-2018 terjadi pada seluruh subsektor industri pengolahan, paling tinggi pada subsektor Industri Alat Angkut, Mesin & Peralatannya (63,20%), diikuti oleh subsektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau (62,74%) dan Industri Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki (60,22%).

Adapun pada kuartal I-2019, peningkatan kinerja industri pengolahan diprediksi terjadi pada subsektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau (61,97%) dan subsektor Industri Alat Angkut, Mesin & Peralatannya (60,04%).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5812 seconds (0.1#10.140)