Harga Minyak Dunia Jatuh Seiring Ketakutan Penurunan Permintaan

Selasa, 22 Januari 2019 - 10:25 WIB
Harga Minyak Dunia Jatuh Seiring Ketakutan Penurunan Permintaan
Harga Minyak Dunia Jatuh Seiring Ketakutan Penurunan Permintaan
A A A
SYDNEY - Harga minyak mentah dunia tercatat mengalami kejatuhan pada perdagangan, Selasa (22/1/2019) saat kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global ditakutkan bakal menekan permintaan minyak. Imbas perang dagang terhadap kondisi global bisa memicu mengganggu permintaan energi.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan turun 10 sen atau 0,2% menjadi USD62,64 per barel untuk melanjutkan tren negatif setelah kehilangan 0,1% pada awal pekan, kemarin. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada pada posisi USD53,70 per barel atau lebih rendah 0,1% yang setara 4 sen.

Analis Senior OANDA, Alfonso Esparza mengutarakan, kekhawatiran perang dagang yang bakal menggerus pertumbuhan global dengan memicu ketakutan bakal berdampak ke permintaan yang lebih rendah untuk energi. Pada hari Senin Dana Moneter Internasional (IMF) telah memangkas prakiraan pertumbuhan global dan survei menunjukkan meningkat pesimisme di antara kalangan pebisnis dunia.

Hal itu menyoroti tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan karena mereka harus mampu mengatasi berbagai krisis aktual atau potensial, dari imbas perang perdagangan Amerika Serikat (AS) versus China ditambah negosiasi Brexit alias keluarnya Inggri dari keanggotaan Uni Eropa. Selanjutnya outlook juga terpengaruh data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan di Cina, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Namun, harga minyak mentah dunia menawarkan beberapa dukungan yang mulai di bangun dari data baru yang menunjukkan eksportir utama mulai membatasi produksi minyak mereka. Di Amerika Serikat, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan, bahwa perusahaan-perusahaan energi memotong jumlah rig pengeboran minyak dalam 21 minggu, untuk menjadi penurunan terbesar dalam tiga tahun dan menuju posisi terendah sejak Mei 2018 dengan angka 852.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunoa (OPEC) pada hari Jumat menerbitkan daftar pemotongan output minyak oleh anggotanya dan produsen utama lainnya untuk enam bulan sampai Juni. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan dalam sebuah langkah yang dirancang untuk menghindari banjir pasokan minyak global di 2019.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6190 seconds (0.1#10.140)