IHSG Menanjak Naik di Awal Sesi Iringi Kejatuhan Bursa Asia

Selasa, 22 Januari 2019 - 09:34 WIB
IHSG Menanjak Naik di Awal Sesi Iringi Kejatuhan Bursa Asia
IHSG Menanjak Naik di Awal Sesi Iringi Kejatuhan Bursa Asia
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan, Selasa (22/1/2019) dibuka meningkat untuk mengiringi pelemahan bursa utama Asia lainnya. Tercatat IHSG pagi menanjak naik 12,300 poin atau setara dengan 0,191% menjadi 6.463,13.

Raihan ini melanjutkan tren positif sejak awal pekan yang sebelumnya berakhir menghijau. Kemarin, IHSG ditutup menanjak naik ke level 6.450,83 dengan tambahan 2,68 poin atau 0,04%.

Peningkatan bursa saham Tanah Air pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), Astra International Tbk (ASII) dan Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu BBCA naik 0,81% jadi Rp27.950 per unit. Adapun harga saham UNVR naik 0,21% ke Rp48.850, HMSP naik 0,54% ke Rp3.750, dan ASII naik 0,30% jadi Rp8.350 per saham.

Di sisi lain saham-saham Asia berjatuhan dengan perdagangan lebih rendah pada sesi Selasa pagi, di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi global. Hal itu setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan ekonomi dunia pada awal pekan kemarin.

Wilayah daratan China seperti dilansir CNBC masih tertekan, ketika komposit Shanghai turun hampir 0,4% pada awal perdagangan untuk mengiringi penyusutan komposit Shenzhen yang lebih rendah 0,48%. Sedangkan Indeks Hang Seng, Hong Kong tergelincir mencapai 0,5%.

Selanjutnya indeks Nikkei Jepang dan dan Topix turun masing-masing sebesar 0,07% dan 0,2%. Saham indeks kelas berat seperti Fast Retailing, yang merupakan induk dari ritel pakaian Uniqlo, tergelincir sekitar 0,3%.

Kejatuhan turut diperlihatkan indeks Kospi, Korea Selatan dimana lebih rendah 0,5% meskipun pertumbuhan ekonomi negara itu untuk kuartal keempat 2018 di atas ekspektasi. Sementara ASX 200 turun sekitar 0,5% walaupun sebagian besar sektor mencetak keuntungan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6898 seconds (0.1#10.140)