Pengembangan SDM Menjadi Kunci Tingkatkan Daya Saing

Rabu, 23 Januari 2019 - 19:03 WIB
Pengembangan SDM Menjadi Kunci Tingkatkan Daya Saing
Pengembangan SDM Menjadi Kunci Tingkatkan Daya Saing
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai guna meningkatkan daya saing nasional. Hal itu merupakan kunci memenangi perdagangan bebas dan globalisasi.

Karena itu, upaya memperbaiki human capital dinilai sebagai investasi paling efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

"Untuk itu perlu memberikan perhatian khusus kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Karena kita membutuhkan daya saing bangsa dengan meningkatkan proporsi lebih besar lagi kepada ristek dan pendidikan tinggi," ujar Deputi Menteri Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kementerian Koordinator Bidang PMK Agus Sartono di acara Indonesia Leaders Forum (ILF) KORAN SINDO/SINDOnews.com, di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Menurut dia, angkatan kerja perguruan tinggi di Indonesia masih minim. Pihaknya menyebut angkatan kerja di Indonesia sebesar 65% diduduki oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) 25% dan Perguruan Tinggi (PT) 10%.

"Sehingga bisa dibayangkan, dengan angka persentase yang ada maka kita akan kalah bersaing dengan dunia lain. Untuk itu perlu fokus membangun kualitas SDM," kata Agus.

Untuk meningkatkan daya saing dari sisi SDM, sambung dia, pemerintah telah melakukan banyak pembenahan banyak hal di dunia perguruan tinggi. Pada periode saat ini pemerintah telah melakukan revitalisasi vokasi dan politeknik.

Selain itu, pemerintah juga memperluas program studi pendidikan di tingkat perguruan tinggi dengan upaya Kemenristekdikti mempermudah perguran tinggi membuka program studi baru.

Tak berhenti disitu, pemerintah juga memperluas beasiswa melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Menurut Agus, pemberian beasiswa meningkat dari tahun 2014-2017. Pada 2014 tercatat mencapai 199.000 mahasiswa menerima beasiswa dan meningkat pada 2018 menajdi 401.700 mahasiswa.

Adapun LPDP saat ini telah mengelola tidak kurang dari Rp31 triliun dana pendidikan. Anggaran tersebut untuk memberikan dukungan revitalisasi pendidikan dalam meningkatkan kapasitas riset, inovasi, peningkatan SDM.

Pemerintah juga mengajak sektor industri bersama-sama membangun potensi baru supaya ke depan kualitasnya lebih baik sehingga daya saing meningkat.

"Investasi SDM ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Industri tidak jalan tanpa ketersediaan SDM yang baik," tegasnya.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengungkapkan peningkatan SDM harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Hal itu bisa diwujudkan dengan kemampuan SDM dalam melakukan inovasi-inovasi di bidang teknologi.

Namun begitu inovasi tetap harus berbasis pada riset supaya sejalan dengan kebutuhan pasar sehingga berdampak secara sosial budaya dan ekonomi. Menurut dia ada empat hal yang perlu disiapkan menuju paradigma baru untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Pertama, ekonomi berbasis inovasi yang mengandalkan produk hasil inovasi anak bangsa dan alih teknologi. Selanjutnya, membangun jaringan dan sinergitas antara penghasil dan pengguna iptek. "Insentif juga diperlukan bagi penelitian dan pengembangan iptek serta inovasi yang dirancang dalam sistem terintegrasi," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3304 seconds (0.1#10.140)