Pengusaha Janjikan Stok dan Harga Beras Aman

Jum'at, 25 Januari 2019 - 11:25 WIB
Pengusaha Janjikan Stok dan Harga Beras Aman
Pengusaha Janjikan Stok dan Harga Beras Aman
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil para pengusaha beras di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

Mereka antara lain para pedagang di Pasar Induk Cipinang, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), serta Pengusaha Beras Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Presiden ingin mengetahui kondisi perberasan, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah.

”Pagi hari ini saya tidak ingin bicara banyak, tetapi saya ingin mendengarkan situasi dan kondisi mengenai perberasan baik di pasar maupun daerah dan ke depannya akan seperti apa,” kata Presiden, kemarin.

Kalangan pengusaha beras menjamin stok dan harga dalam kondisi aman memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan. Dalam jumpa pers seusai pertemuan, wakil dari DPD Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Wilayah Sragen Billy Haryanto mengatakan harga beras stabil dan cenderung turun dan stoknya cukup.

Bahkan, karena stok dan harga aman, Billy sempat melarang Presiden Jokowi meninjau Pasar Induk Cipinang atau pasar lainnya. ”Bukan masalah melarang, harga stabil, nanti dikira pencitraan, karena ini kan masa kampanye. Jadi, nggak usah ke pasar-pasar, toh harga stabil dan cenderung turun,” katanya.

Billy Haryanto menyebutkan masalah perberasan saat ini sudah aman, termasuk harga dan stok di Pasar Induk Cipinang. ”Saya jamin, maka Presiden mau ke Cipinang saya larang, ngapain kan nyapeknyapekin dan Presiden juga sudah capek,” katanya.

Ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan stok dan harga beras. Apalagi ia memperkirakan pada Februari 2019 sudah mulai memasuki musim panen padi lagi. ”Panen pada Februari nanti akan berlanjut hingga Maret dan seterusnya sehingga pada April masih ada panen raya,” katanya.

Sementara itu, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo sebelum pertemuan mengatakan, harga beras dan stoksudahaman.”Hargapangan terutama beras sudah stabil, dan suplai aman,” ujarnya.

Senada dengan Billy, Ketua DPD Perpadi DKI Jakarta Nellis mengatakan pada Januari 2019 harga beras stabil. ”Presiden Jokowi mengapresiasi adanya kerja sama dan koordinasi yang baik sehingga harga beras terkendali dan masyarakat tidak perlu khawatir di bulan Januari, harga beras sangat stabil,” katanya.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan dalam pertemuan itu, Presiden menekankan perlu membangun sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan petani dalam masalah perberasan. ”Kalau kaitannya bagaimana produksi, sekarang kan sudah mulai panen, jadi situasi stok cukup.

Sampai dengan enam bulan ke depan, setidaknya aman,” kata mantan Dirut Perum Bulog dan Dirjen Tanaman Pangan ini. Sutarto menegaskan bahwa situasi perberasan saat ini dalam kondisi aman. Kalaupun ada kenaikan harga beras, kenaikannya tidak signifikan.

Kenaikan harga itulah yang saat ini diintervensi pemerintah melalui operasi pasar (OP) beras yang dilaksanakan Bulog. ”OP kan masih ada. Dan sebentar lagi panen raya. Sekarang di Sragen sudah mulai panen sehingga harga secara bertahap akan segera turun.

Namun penurunan harga ini tidak boleh kebablasan, karena akan merugikan petani,” katanya. Saat bertemu Presiden, Sutarto juga menyampaikan bahwa peran Bulog masih sangat strategis untuk menampung pada saat produksi berlebih.

Namun persoalannya, kata dia, justru terletak pada penggilingan padi saat ini yang ratarata sudah tidak efisien sehingga perlu direvitalisasi. Revitalisasi penggilingan padi tersebut diharapkan akan bisa memperbaiki kualitas beras.

Selain itu, kata Sutarto, juga perlu adanya mesin pengering yang berfungsi pada saat panen raya untu mengeringkan gabah. Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Risfaheri mengatakan, kondisi harga dan pasokan pangan strategis, seperti beras secara nasional dalam keadaan stabil dan aman.

”Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 61.613 ton. Stok tersebut jauh di atas normal,” katanya. Menurut dia, stok tersebut sangat jauh di atas stok normal sebesar 25.000–30.000 ton.

Ia mengatakan untuk saat ini harga beras medium jenis IR 64 III menyentuh angka Rp8.500 per kilogram (kg). Harga tersebut bahkan cenderung mengalami penurunankarenahanya57,39% dari harga rata-rata pasokan.

Kemudian harga beras cianjur juga turun sebesar 0,36% atau seharga Rp13.650 per kg dan beras saigon bandung yangturun di angka 0,4% atau mencapai Rp12.000 per kg.

Pengamat ekonomi pertanian Khudori mengatakan dengan beras yang ada di Bulog saat ini, pemerintah punya cadangan lebig dari cukup. ”Apalagi Februari mendatang memasuki panen raya, sehingga pasokan akan bertambah besar dan harga mestinya aman alias stabil,” katanya. (Sudarsono/Ant)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4078 seconds (0.1#10.140)