Kementan Terus Upayakan Cetak Sawah Baru di Berbagai Daerah

Jum'at, 25 Januari 2019 - 18:13 WIB
Kementan Terus Upayakan Cetak Sawah Baru di Berbagai Daerah
Kementan Terus Upayakan Cetak Sawah Baru di Berbagai Daerah
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menjalankan program cetak sawah baru di tahun ini, selain fokus pada optimasi lahan rawa. Dalam kurun empat tahun terakhir, realisasi cetak sawah baru telah mencapai 215.811 hektar di berbagai daerah.

Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Kementan, Dadih Permana, menerangkan untuk capaian tertinggi terjadi pada 2016 yakni 129.096 hektar. Sementara pada 2015 tercapai 20.070 hektar, 60.243 hektar pada 2017 dan 6.402 hektar di tahun 2018.

"Tahun 2018 dan 2019, kita targetkan 12.000 hektar. Memang lebih sedikit, karena kita beralih ke optimasi lahan rawa," ujar Dadih Permana, Jumat (25/1/2019).

Dadih menjelaskan, program cetak sawah baru bisa dijalankan jika diawali dengan survei investigasi desain (SID) yang dilakukan Pemda dan kemudian dijadikan sebagai pedoman konstruksi.

"Pemerintah daerah sebagai pelaksana utama belum melakukan upaya yang lebih optimal dalam pencetakan sawah baru. Yang mengusulkan itu pemerintah daerah, kami yang memfasilitasi anggarannya," ujar Dadih Permana.

Kendati demikian, dalam pelaksanaan SID tersebut, banyak yang tidak sesuai persyaratan teknis dan tidak bisa dilanjutkan ke tahap pembangunan.

"Sawah itu kan harus ada sumber air. Kalau sumber airnya saja tidak ada bagaimana nanti proses tanamnya," tuturnya.

Dengan itu, pihaknya berharap ke depan agar koordinasi antar instansi bisa diperkuat untuk mendukung program swasembada beras di Indonesia.

Berdasarkan data Kementan, saat ini terdapat 11,68 juta hektar lahan tidur yang masih dapat dioptimalkan, baik untuk cetak sawah baru maupun untuk pembukaan lahan pertanian lainnya.

Sementara, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Ditjen PSP Kementan, Indah Megahwati, mengatakan tahun ini, pihaknya sudah memulai cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Bahkan, cetak sawah di Mukomuko ini diusulkan menjadi pusat pencontohan nasional bagi daerah lain di Indonesia.

"Kita ingin program cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko menjadi contoh nasional bagi provinsi lain. Kami puas dengan hasil pekerjaan cetak sawah baru oleh pihak TNI di daerah ini," ujar Indah.

Akhir pekan kemarin, dirinya meninjau lokasi lahan dicetak sawah baru bersama dengan Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Waster Kasad) Brigjen TNI Ghatut Setyo Utomo, dan Bupati Mukomuko, Choirul Huda.

Menurutnya, dengan hasil cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko, bisa menjawab semua kritikan dari berbagai pihak terkait program cetak sawah baru bermasalah dan terbengkalai.

"Nyatanya hasil di pekerjaan cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko tidak seperti penilaian selama ini. Saya sudah keliling di berbagai provinsi yang mendapat program ini dan di Kabupaten Mukomuko paling bagus hasilnya," ungkap Indah.

Bupati Mukomuko Choirul Huda menyambut baik program cetak sawah baru dari pemerintah pusat. Dia menegaskan siap membantu proses pelaksanaan cetak sawah baru di daerah ini.

"Saya mengucapkan terima kasih karena Mukomuko mendapat program cetak sawah baru. Saya mengajak masyarakat mendukung program ini demi mewujudkan swasembada pangan," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9813 seconds (0.1#10.140)