Ciptakan Lapangan Kerja dan Pacu Produktivitas Lewat IDF

Selasa, 29 Januari 2019 - 21:49 WIB
Ciptakan Lapangan Kerja dan Pacu Produktivitas Lewat IDF
Ciptakan Lapangan Kerja dan Pacu Produktivitas Lewat IDF
A A A
JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan meluncurkan lndonesia Development Forum (IDF) ketiga pada 22-23 Juli 2019, yang mengusung tema "Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerja Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif". Program IDF ini mendapat dukungan dari Pemerintah Australia.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan lndonesia Development Forum merupakan platform dialog antara para pembuat kebijakan, akademisi, praktisi dan para profesional pegiat pembangunan. Baik dari sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat sipil untuk membangun solusi berbasis bukti bagi beragam tantangan utama pembangunan Indonesia.

"Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5% dalam beberapa tahun terakhir. Untuk lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi tersebut, kita perlu memastikan bahwa transformasi struktural terus berjalan dan tidak ada satu pun yang tertinggal," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Bambang menjelaskan, IDF tahun ini akan fokus pada strategi-strategi untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan produktivitas. Juga memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak dan peluang ekonomi lainnya.

"Pemerintah telah melaksanakan berbagai strategi guna mendorong pertumbuhan inklusif. Termasuk, meningkatkan investasi di proyek padat karya di sektor yang bernilai tambah tinggi dan sumber pertumbuhan baru," katanya.

Sumber pertumbuhan baru tersebut, lanjut Bambang, seperti pariwisata, ekonomi kreatif dan ekonomi digital, memperbaiki iklim investasi dan ketenagakerjaan, serta menumbuhkan kewirausahaan. Wawasan, pelajaran dan solusi-solusi yang dipresentasikan dalam IDF akan membantu untuk membuat inisiatif yang sudah berjalan menjadi lebih efektif.

"Sekaligus mengidentifikasi ide-ide maupun pendekatan-pendekatan baru,” pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5573 seconds (0.1#10.140)