Industri 4.0 Perlu Regulasi Tepat Sasaran

Kamis, 31 Januari 2019 - 08:05 WIB
Industri 4.0 Perlu Regulasi Tepat Sasaran
Industri 4.0 Perlu Regulasi Tepat Sasaran
A A A
SUBANG - Di era industri 4.0 atau disruptive technology, diperlukan regulasi tepat sasaran yang memproteksi masyarakat dan perkembangan teknologi zaman now bisa memberikan manfaat positif bagi mereka.

Begitu yang diutarakan Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) usai Pembekalan Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Dapil VIII dan IX Jawa Barat di Subang, kemarin.

"Kita harus mengikuti perkembangan industri 4.0 dengan regulasi yang tepat sasaran. Agar manfaatnya untuk masyarakat kita dan memproteksi masyarakat kita dari penetrasi asing," tutur HT.

Dia mengungkapkan, e-commerce atau belanja online yang berkembang saat ini mayoritas dikuasai asing. Termasuk perusahan-perusahaan yang tadinya lokal kini dikuasai oleh asing karena keperluan dana dan lain sebagainya. Masyarakat di Tanah Air hanya menjadi pasar.

Seperti diketahui rangkaian kucuran dana besar-besaran dari berbagai investor raksasa mancanegara membuat kepemilikan perusahaan rintisan atau startup Indonesia, yang kini telah memimpin pasar di segmennya, dikuasai asing.

Di sisi lain banyak retail, UMKM kena dampaknya karena itu butuh kebijakan agar belanja online tidak dikuasai asing.

Sementara itu Moch Charly Vanhoutten, Caleg DPR RI Dapil Jabar IX mengatakan sudah lebig dari 120 juga pemakai jaringan internet. "Tapi 99% hampir rata-rata masih konsumtif belum produktif. Sekarang aku lagi memprogram untuk bagaimana digitalisasi memberikan suatu pengembangan bisnis-bisnis Indonesia dengan sistem network," ungkapnya. Ricky Kurnia Margono, Caleg DPR RI Dapil Jabar VIII menambahkan perlu payung hukum digitalisasi yang tepat sasaran.

Perindo harus bisa menempatkan banyak wakilnya di parlemen agar bisa untuk membuat kebijakan tepat sasaran,membuat kebijakan tepat sasaran di berbagai bidang, termasuk yang terkait dengan perkembangan industri 4.0.

HT terus memotivasi dan menggenjot militansi kader dan caleg agar Partai Perindo bisa meraih kursi sebanyak-banyaknya di Pemilu 2019 mendatang.

“Kita harus punya keterwakilan yang dominan di DPR RI, DPRD Provinsi ataupun Kabupaten/Kota. Target kita 3 besar. Semua harus bekerja," kata HT. Untuk itu dia mewajibkan seluruh kader, caleg, sayap-sayap Perindo bekerja maksimal untuk meraih kemenangan.

Perindo Berdayakan Masyarakat
Sementara itu, HT menyempatkan waktu mengunjungi Gerobak Perindo, seusai memberi Pembekalan Caleg Partai Perindo di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dia tampak mahir meracik sendiri mie ayam bakso, sambil berbincang dengan pedagang beromzet Rp45 juta/bulan yang merupakan binaan Partai Perindo tersebut.

Begitu cekatan, sehingga begitu selesai meracik mie ayam bakso yang aromanya menggugah selera. Bersama Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat H.M Ferrari Nurrachadian dan Caleg Perindo Choky Sitohang serta masyarakat sekitar, HT asyik menyantap mie ayam bakso.

“Konsep membuat masyarakat produktif itu adalah membuat mereka mandiri. Contohnya, suami istri pedagang bakso ini selama 2 tahun mampu memperoleh omzet penjualan lebih dari Rp1 juta sampai 2 juta setiap hari,” ungkap HT.

Kalau rata-rata Rp1,5 juta per hari, lanjut HT artinya dalam sebulan, itu berarti omzetnya menembus Rp45 juta/bulan. “Kalau keuntungannya 30%, penghasilan bersih mereka setiap bulan itu Rp13,5 juta,” tuturnya.

Angka itu dinilainya cukup besar dibandingkan rata-rata penghasilan masyarakat. Berkat Gerobak Perindo, pasangan suami istri pedagang bakso itu sanggup membiayai anaknya hingga ke perguruan tinggi, meski orangtuanya lulusan SMA atau SMP.

“Itulah konsep Perindo, memberdayakan masyarakat. Bukan memberi sesuatu kemudian habis, kemudian diberi lagi. Tapi, bagaimana membuat mereka produktif, mandiri, bisa tumbuh. Yang tadinya kelompok ekonomi lemah menjadi menengah, akhirnya menjadi mapan,” papar HT.

Caleg Perempuan Perindo Hampir 40%
Partai Perindo mendorong keterwakilan perempuan di parlemen, memberikan kesempatan yang sama untuk bisa berkontribusi membangun Indonesia.

“Caleg perempuan kita bukan hanya kuota sepertiga, tapi hampir 40%. Kita berharap, mereka bisa berfungsi maksimal di dewan sesuai tugasnya,” ungkap HT.

Hal itu disampaikannya di Pembekalan Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Dapil I, II, X dan XI Jawa Barat yang berlangsung di Bandung, kemarin.

Sesuai Undang-undang Pemilu, kuota keterwakilan perempuan di parlemen minimal 30%. Namun, Partai Perindo memberikan persentase lebih besar bagi calon legislatif perempuan mereka. (Hanna)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5017 seconds (0.1#10.140)