Data Ketenagakerjaan AS Menguat Jadi Sinyal Positif Ekonomi

Minggu, 03 Februari 2019 - 12:22 WIB
Data Ketenagakerjaan AS Menguat Jadi Sinyal Positif Ekonomi
Data Ketenagakerjaan AS Menguat Jadi Sinyal Positif Ekonomi
A A A
WASHINGTON - Ekonomi Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal positif setelah sektor ketenagakerjaan menguat dengan tambahan 304.000 pekerja atau lebih tinggi dari yang diperkirakan pada Januari, berdasarkan rilis data resmi. Angka tersebut juga melampaui ramalan ekonomi sebelumnya pada level 165.000.

Namun seperti dilansir Reuters, angka pertumbuhan pekerjaan Desember direvisi menjadi 222.000, atau turun dari perkiraan awal 312.000. Bulan lalu peningkatan penambahan tenaga kerja terjadi pada beberapa sektor seperti perhotelan, konstruksi, kesehatan, transportasi dan pergudangan, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.

Keuntungan yang meluas menandai bulan ke-100 dalam serangkaian perekrutan. Raihan tersebut seakan menjadi pengingat akan kekuatan ekonomi yang terus berlanjut, meskipun meningkatnya kekhawatiran tentang faktor-faktor seperti melambatnya pertumbuhan global, ketegangan perdagangan, dan penurunan kepercayaan konsumen belum lama ini.

"Ini adalah laporan yang solid, terutama mengingat saat beberapa orang-orang tengah khawatir," kata Gus Faucher, kepala ekonom di PNC Bank. Sementara itu tingkat pengangguran pada Januari naik dari 3,9% menjadi 4% dimana kenaikan tersebut yang menurut Departemen Tenaga Kerja disebabkan penutupan sebagian pemerintah federal atau shutdown AS.

Shutdown beberapa pemerintah federal AS diprediksi telah berkontribusi pada lonjakan pekerja paruh waktu bulan lalu, kata Departemen Tenaga Kerja. Namun secara keseluruhan, penciptaan lapangan kerja di AS tetap sehat - dan jauh di atas tambahan sekitar 100.000 per bulan, untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja. Pengusaha AS menambahkan rata-rata 223.000 pekerjaan per bulan pada 2018.

Survei terpisah juga menemukan lebih banyak lowongan pekerjaan daripada pengangguran. "Banyak bisnis merasa mereka perlu mencari pekerja dan melakukannya selama berbulan-bulan. Terdapat pengeluaran konsumen, serta bisnis yang berinvestasi, jadi permintaan ada di sana," kata Faucher.

Tekanan Upah

Federal Reserve alias Bank Sentral Amerika Serikat pekan ini berjanji untuk meredam tren kenaikan suku bung acuan lanjutan, dengan catatan inflasi terjaga. Tetapi pasar tenaga kerja yang ketat telah mulai diterjemahkan ke dalam upah yang lebih tinggi. Pembayaran rata-rata per jam untuk pekerja sektor swasta adalah USD27,56 bulan lalu, naik 3,2% secara year-on-year.

Angka tersebut sedikit lebih lambat dari kenaikan 3,3% di bulan Desember. Tapi masih menandai salah satu kenaikan year-on-year terkuat untuk setiap bulan sejak krisis keuangan. Analis mengatakan, kenaikan Januari tidak akan langsung menekan bank untuk menaikkan suku bunga. Tetapi beberapa ekonom menerangkan, bank masih punya kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada 2019 nanti, jika tren berlanjut.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5537 seconds (0.1#10.140)