Bendungan Ameroro Rp1,7 Trilin Garapan HK Diresmikan Jokowi, Begini Penampakannya
loading...
A
A
A
Sehari sebelum diresmikan yakni pada Senin (13/5), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menandatangani prasasti rampungnya pembangunan Bendungan Ameroro sebagai bentuk pertanggungjawaban Kementerian PUPR, kontraktor dan konsultan terhadap publik.
“Sehingga kalau ada apa-apa kita bisa tahu siapa yang bertanggung jawab dan kapan infrastruktur ini dibangun,” kata Basuki.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan, bahwa pembangunan Bendungan Ameroro dengan luas lahan sebesar 578,78 Ha, telah dimulai sejak bulan April 2021, dan telah dirampungkan lebih awal pada bulan Oktober 2023 dari rencana kontrak pada bulan November 2023.
“Hutama Karya menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tepat waktu, tepat mutu serta zero accident,” ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib menjelaskan, dalam proses percepatan pembangunannya, Hutama Karya menerapkan Green Construction yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan didukung teknologi Building Information Modelling (BIM) yang mengintegrasikan proyek dari perencanaan hingga pelaksanaan agar berjalan secara efektif.
“Keberadaan bendungan kedua di provinsi Sulawesi Tenggara ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar, diantaranya berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha dimana sebelumnya hanya sebesar 1.903 Ha, sebagai pemenuhan air baku sebesar 511 liter/detik, adanya potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) sebesar 1.3 megawatt dan potensi menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar,” tutup EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim.
Daya tampung Bendungan Ameroro sebesar 88 juta m3 yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik berkapasitas 1,3 MW. Di samping itu, Bendungan Ameroro memiliki manfaat untuk meningkatkan layanan irigasi seluas 3.363 Ha, meningkatkan intensitas pertanaman 300%, melayani kebutuhan air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter/detik dan mereduksi banjir hingga 443 m3/detik.
(akr)