Pelindo III Bidik Pendapatan 2019 Capai Rp11,2 Triliun

Kamis, 14 Februari 2019 - 13:13 WIB
Pelindo III Bidik Pendapatan 2019 Capai Rp11,2 Triliun
Pelindo III Bidik Pendapatan 2019 Capai Rp11,2 Triliun
A A A
SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menargetkan pendapatan usaha pada tahun 2019 mencapai Rp11,2 triliun atau naik 11% dibanding 2018 yang sebesar Rp10 triliun. Kenaikan target tersebut ditopang dari peningkatan kinerja segala segmen bisnis operasional pelabuhan Pelindo III.

Misalnya, kenaikan arus peti kemas tahun ini ditargetkan menjadi 5,7 juta TEUs atau meningkat sebesar 7% dibanding tahun 2018 yakni 5,3 juta TEUs. Kenaikan tersebut salah satunya akan dipicu peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Ini seiring selesainya pendalaman kolam pelabuhan dari sebelumnya minus 8 meter low water spring (LWS/rata-rata permukaan air laut) menjadi minus 12 meter LWS.

Selain itu juga terjadi peningkatan arus peti kemas transhipment domestik yang dipicu oleh tarif khusus 65% dari tarif normal, dan juga peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Bagendang Sampit, dan Pelabuhan Bumiharjo.

“Di wilayah timur, kami juga optimis meningkat seperti di Kupang. Karena ada pembangunan industri mangan di wilayah tersebut, serta di Waingapu yang juga ada pembangunan industri gula,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo III Faruq Hidayat di Surabaya, Kamis (14/2/2019)

Sementara untuk curah kering ditargetkan mencapai 72 juta ton atau meningkat tipis sekitar 1% dari tahun 2018 yang berkisar 71 juta ton. Sedangkan untuk curah cair ditargetkan sebesar 3,1 juta meter kubik atau lebih tinggi 6% dari tahun 2018 yang berkisar 2,9 juta meter kubik.

Kemudian untuk arus penumpang kapal laut ditargetkan mencapai 3 juta orang atau meningkat 5% dari tahun 2018 yang berkisar 2,9 juta orang. Arus hewan juga ditargetkan 122.000 ekor atau tumbuh tipis 1 persen dibanding tahun 2018 yang sebesar 120.000 ekor hewan. “Arus kunjungan kapal ditargetkan naik dari 66.000 unit atau setara 264 juta gros ton di 2018 menjadi 69.000 unit atau setara 276 juta gros ton di tahun 2019, atau tumbuh sekitar 4-5%,” pungkas Faruq.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8208 seconds (0.1#10.140)