Petani Rote Andalkan Teknik Sawah Tadah Hujan Jaga Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rote menyimpan potensi besar dalam sektor pertanian . Padahal, wilayah tersebut memiliki curah hujan yang cukup rendah. Berbagai potensi budi daya tanaman pangan kering dikembangkan di sini, seperti jagung, sorgum, dan umbi-umbian, yang tahan terhadap kondisi kekeringan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 2023 jumlah usaha pertanian dengan jenis tanaman pangan di wilayah Rote telah mencapai 16.951 unit dengan populasi penduduk sebanyak 150.521 jiwa.
Melansir data tersebut, sekitar 11,26% masyarakat Rote berfokus pada mata pencaharian sebagai petani. Sebab itu, bagi masyarakat Rote sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam keberlangsungan perekonomian wilayahnya.
Melihat potensi di Rote yang cukup besar dan terus berkembang, Pupuk Indonesia menyadari pentingnya memberikan dukungan secara langsung terhadap keberlangsungan sektor pertanian tersebut.
"Pada kesempatan kali ini, kita bersama-sama dengan tim Pupuk Indonesia dalam rangka Jelajah Pangan Nusantara mengunjungi Pulau Rote yang merupakan pulau terluar di Indonesia paling selatan. Jelajah Pangan Nusantara ini adalah upaya kita untuk mencari potensi-potensi pangan di Indonesia," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (17/5/2024).
Kehadiran di Rote menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan pertanian di daerah-daerah terluar Indonesia yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
Pupuk Indonesia mendukung peningkatan infrastruktur serta kapabilitas sektor pertanian masyarakat di Pulau Rote. Salah satunya adalah menyediakan satu gudang penyangga dan lima kios resmi untuk mempermudah akses para petani terhadap pupuk, baik pupuk subsidi maupun pupuk nonsubsidi.
Inisiatif ini dibangun guna meningkatkan produktivitas para petani, sehingga semakin siap dan mandiri dalam menghasilkan pertanian yang berkualitas.
Sawah Tadah Hujan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 2023 jumlah usaha pertanian dengan jenis tanaman pangan di wilayah Rote telah mencapai 16.951 unit dengan populasi penduduk sebanyak 150.521 jiwa.
Melansir data tersebut, sekitar 11,26% masyarakat Rote berfokus pada mata pencaharian sebagai petani. Sebab itu, bagi masyarakat Rote sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam keberlangsungan perekonomian wilayahnya.
Melihat potensi di Rote yang cukup besar dan terus berkembang, Pupuk Indonesia menyadari pentingnya memberikan dukungan secara langsung terhadap keberlangsungan sektor pertanian tersebut.
"Pada kesempatan kali ini, kita bersama-sama dengan tim Pupuk Indonesia dalam rangka Jelajah Pangan Nusantara mengunjungi Pulau Rote yang merupakan pulau terluar di Indonesia paling selatan. Jelajah Pangan Nusantara ini adalah upaya kita untuk mencari potensi-potensi pangan di Indonesia," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (17/5/2024).
Kehadiran di Rote menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan pertanian di daerah-daerah terluar Indonesia yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
Pupuk Indonesia mendukung peningkatan infrastruktur serta kapabilitas sektor pertanian masyarakat di Pulau Rote. Salah satunya adalah menyediakan satu gudang penyangga dan lima kios resmi untuk mempermudah akses para petani terhadap pupuk, baik pupuk subsidi maupun pupuk nonsubsidi.
Inisiatif ini dibangun guna meningkatkan produktivitas para petani, sehingga semakin siap dan mandiri dalam menghasilkan pertanian yang berkualitas.
Sawah Tadah Hujan