Agar Miliki Daya Saing, Milenial Dilatih Ketrampilan Berbasis Sosial

Jum'at, 15 Februari 2019 - 01:12 WIB
Agar Miliki Daya Saing, Milenial Dilatih Ketrampilan Berbasis Sosial
Agar Miliki Daya Saing, Milenial Dilatih Ketrampilan Berbasis Sosial
A A A
JAKARTA - Generasi milenial akan dilatih ketrampilan berbasis sosial. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan taraf hidup generasi muda. Kegiatan tersebut dilakukan Rajawali Foundation dan Pusat Transformasi Kebijakan Publik (Transformasi) melalui proyek kerjasama dengan USAID-Mitra Kunci Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia (Sinergi).

Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro, mengungkapkan kegiatan tersebut berfokus pada menelaah simpul dan kesenjangan koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif di Indonesia.

"Dengan menemukan simpul persoalan kesenjangan koordinasi, diharapkan nantinya dapat dibuat sebuah upaya perbaikan akses informasi kerja, pelatihan, dan kesempatan kerja bagi kaum muda miskin dan rentan, khususnya di Jawa Tengah," ujar Agung dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/2/2019).

Selanjutnya, kata dia, juga akan dirumuskan pola kemitraan inklusi antara pemuda, perusahaan, pemerintah atau 3P dalam mempromosikan perencanaan, pelaksanaan, dan pendanaan kebijakan bersama di bidang ketenagakerjaan inklusif dalam rangka mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Jateng.

Presiden Rajawali Foundation, Jonathan Pincus, mengatakan pembangunan ekonomi inklusif merupakan salah satu agenda capaian SDGs (Sustainable Development Goals) yang merupakan prioritas pembangunan pemerintah pada lima tahun ke depan. Salah satu aspek pembangunan inklusif yang memerlukan perhatian besar adalah pembangunan ketenagakerjaan inklusif.

"Oleh karena itu, Bappeda Provinsi Jateng bersepakat menjalin kemitraan dengan Mitra Kunci-USAID dalam proyek Sinergi. Proyek tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif di provinsi ini," papar Jonathan.

Jonathan mengatakan, Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia nonproduktif. Bila bonus demografi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka dapat berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

Project Leader Sinergi, Bambang Wicaksono, menambahkan USAID-Mitra Kunci bekerjasama dengan Rajawali Foundation dan Transformasi telah melaksanakan proyek Sinergi yang pada tahap awal menyasar 450 kaum muda kurang mampu dan rentan (termasuk kaum difabel).

"Namun, proyek tersebut tidak menutup kesempatan untuk daerah lain di Indonesia. Target akhir program ini adalah menyasar 200.000 kaum muda kurang mampu dan rentan di enam provinsi di Indonesia," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4539 seconds (0.1#10.140)