Ekspor RI Lesu di Awal Tahun, Sri Mulyani Waspada

Senin, 18 Februari 2019 - 19:36 WIB
Ekspor RI Lesu di Awal Tahun, Sri Mulyani Waspada
Ekspor RI Lesu di Awal Tahun, Sri Mulyani Waspada
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai risiko dari perlambatan ekonomi global, terutama negara yang menjadi mitra perdagangan Indonesia karena telah berimbas terhadap lesunya ekspor dalam negeri di awal tahun 2019. Seperti diketahui neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada periode Januari 2019 mencapai USD1,16 miliar.

Lebih lanjut, Ia menerangkan pelemahan ekspor dikarenakan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China sehingga volume ekspor ke China pun menjadi lambat. Apalagi Negeri Tirai Bambu -julukan China- merupakan pangsa terbesar ekspor Indonesia.

"Kita lihat pertumbuhan ekonomi global di 2019 melemah dari 3,9 ke 3,7 ke 3,5% mayoritas dari negara maju seperti RRT (Republik Rakyat Tiongkok/China) yang diperkirakan akan mengalami penyesuaian. Kalau kita lihat proyeksi terjadi di negara-negara yang menjadi destinasi ekspor Indonesia terutama negara besar Eropa, Amerika Serikat, RRT, Jepang dan AS," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Sambung dia menekankan, pemerintah akan mewaspadai dalam artian resiko dari ekonomi global yang meningkat. Salah satunya kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang memberikan dampak langsung ke ekonomi Indonesia. "Dari sisi lain kita lihat signal dari perundingan Amerika Serikat, RRT bisa diselesaikan karena nampaknya dua pihak juga lihat ini tidak baik bagi ekonomi masing masing," jelasnya.

Sebagai informasi, ekspor Indonesia periode Januari 2019 tercatat mencapai USD13,87 miliar atau menurun 3,24% dibanding ekspor Desember 2018, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Demikian juga dibanding Januari 2018 menurun 4,70%.

Untuk meningkatkan kinerja ekspor ke depan, pemerintah akan melakukan perbaikan dalam hal efisiensi dan daya saing. Misalnya perbaikan regulasi, birokrasi, dan aplikasi sistem. Di saat yang bersamaan, pemerintah juga melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor seperti ke Afrika, Timur Tengah, maupun negara berkembang lain.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5372 seconds (0.1#10.140)