Sudah 97% Populasi di Indonesia Bisa Nikmati Layanan 4G LTE

Rabu, 20 Februari 2019 - 22:53 WIB
Sudah 97% Populasi di Indonesia Bisa Nikmati Layanan 4G LTE
Sudah 97% Populasi di Indonesia Bisa Nikmati Layanan 4G LTE
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyelesaikan pembangunan Palapa Ring Paket Barat dan Tengah. Dalam waktu dekat, Palapa Ring Paket Timur juga akan diselesaikan dan dikomersialisasikan oleh pemerintah. Diharapkan dengan selesai seluruh paket Palapa Ring ini, dapat mempercepat konektivitas broadband di seluruh Indonesia. Khususnya di daerah terdepan terluar dan terpencil yang selama ini belum menikmati layanan broadband.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Merza Fachys, mengatakan selesainya Palapa Ring Pekat Barat dan Tengah, yang nanti disusul dengan Paket Timur, tentu akan membantu operator telekomunikasi untuk membangun di daerah-daetah yang selama ini enggan digarap oleh operator.

Operator enggan membangun jaringan di daerah 3T dikarenakan mahalnya pembangunan backbone fiber optic. Padahal backbone fiber optic adalah syarat mutlak untuk mendukung layanan broadband 4G LTE.

"Dengan selesai pembangunan Palapa Ring, kami operator yang tergabung dalam ATSI dapat dengan mudah dan cepat melakukan pembangunan di daerah yang selama ini belum terjangkau broadband. Contohnya saja Smartfren yang selama ini belum menjangkau daerah Natuna karena mahalnya membangun infrastruktur backbone. Kini dengan adanya Palapa Ring, Maret nanti, Smartfren akan komersialisasi di sana. Dengan adanya Palapa Ring, investasi operator untuk membangun backbone yang selama ini mahal dalam memakan waktu sangat lama, bisa kami dapatkan solusinya," papar Merza pada acara paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/2/2019).

Saat ini Smartfren sudah menggelar layanan broadband di lebih dari 200 kota kabupaten di Indonesia. Telkomsel sudah mencapai 514 kabupaten kota atau setara dengan 97% dari total populasi. Sementara XL telah melayani 400 Kota kabupaten dengan internet kecepatan tingginya.

Merza menerangkan, dengan adanya Palapa Ring semua kota yang dilewati bisa langsung menikmati broadband. Anggota ATSI tinggal koneksi ke last mile-nya saja sehingga akan lebih mudah dan murah. Efesiensi terjadi akibat adanya Palapa Ring.

Selain terjadinya efesiensi, adanya Palapa Ring menurut Merza bisa menjadi peluang untuk menggali potensi ekonomi yang selama ini belum dikembangkan di suatu daerah. Masuknya Palapa Ring akan membuat potensi ekonomi yang selama ini terpendam dapat tereksploitasi. Sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

"Kita selaku pelaku usaha telekomunikasi mendukung agar Palapa Ring dapat segera terselesaikan seluruhnya agar anggota ATSI dapat segera menghidupkan layanan telekomunikasi di daerah yang dilewati jaringan Palapa Ring. Kita sebagai anggota ATSI memiliki kewajiban untuk membangun ekonomi nasional dengan cara membangun jaringan telekomunikasi. Tujuannya agar saudara-saudara kita di daerah 3T juga mendapatkan hak yang sama layaknya penduduk yang bermukim di Pulau Jawa," tutur Merza.

Salah satu startup lokal penggembang aplikasi yang sudah dapat menikmati layanan broadband adalah Endang Ahmad. Startup yang membuat aplikasi TukangSayur.co ini mengatakan dengan adanya 4G LTE akan mempermudah akses para petani untuk menjual hasil panannya kepada penjual. Petani juga bisa menggetahui harga dan waktu tanam sayuran yang baik secara realtime.

"Dengan adanya aplikasi tukang sayur dan layanan broadband 4G LTE, petani bisa mengetahui berapa kebutuhan dan waktu yang tepat untuk menanam. Sehingga petani tidak over produksi. Yang kerap terjadi saat ini adalah tak adanya data produksi sehingga terjadi over produksi yang mengakibatkan harga jatuh," pungkas Ahmad.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7746 seconds (0.1#10.140)