Gara-Gara Kerupuk, Menteri Teten Mau Bikin Sekolah

Rabu, 19 Agustus 2020 - 16:25 WIB
loading...
Gara-Gara Kerupuk, Menteri Teten Mau Bikin Sekolah
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selain meluncurkan program e-brochure, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) juga meluncurkan program baru lainnya, yakni Sekolah Ekspor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ada cerita unik di balik peluncuran program sekolah ekspor yang dilakukan oleh kementerian tersebut.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ide peluncuran sekolah ekspor bermula saat pihaknya mencoba untuk mengirim produk UMKM berupa kripik atau kerupuk ke China. Pasalnya, orang China senang makan kerupuk dan itu coba dimanfaatkan oleh Kemenkop UKM tanpa menggunakan standardisasi dan hanya mengandalkan reseller.

"Dari situ kita punya pengalaman ternyata tidak mudah, kemudian muncul ide buat sekolah ekspor. Sekolah ekspor ini saya kira bagus, tidak sekadar bikin pelatihan-pelatihan bagaimana ekspornya tapi terbukti dengan ekosistem yang memungkinkan ekspor itu bisa kita hubungkan dengan Bea Cukai dan lainnya," ujar Teten dalam acara Launching e-Brochure Produk KUKM secara virtual, Rabu (19/8/2020).

Tidak hanya itu, Teten menyebut, peningkatan ekspor produk UMKM ini juga telah dilontarkan sebelumnya oleh Presiden Joko Widodo yang meminta peningkatan volume ekspor dari 14% saat ini menjadi dua kali lipat di akhir 2024. ( Baca juga:Kabar Gembira Nih! Utang Motor Listrik Nggak Perlu Pakai DP Lho.. )

"Cuma, gara-gara pandemi ini kita memang harus mengatur lagi target-target kita yang realistis," kata dia.

Mantan aktivis ICW ini menyebut ekspor UMKM Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Oleh karena itu, meningkatkan ekspor produk UMKM lokal merupakan tantangan yang akan dihadapi pihaknya dengan beberapa kementerian atau lembaga yang juga mengurusi UMKM.

"Ada 18 kementerian dan empat lembaga, ini juga tantangan koordinasinya. Tapi kita akan mulai dulu produk mana yang memang data permintaan yang masuk dari luar negeri. Kita akan fokus di sektor-sektor yang permintaan luar negerinya banyak sehingga kalau sudah masuk nanti, kita bisa menawarkan produk-produk yang baik," ucapnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0926 seconds (0.1#10.140)