Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
IHSG Berbalik Melemah, Pasar Asia Goyah Akibat Ketidakpastian Global
IHSG Berbalik Melemah, Pasar Asia Goyah Akibat Ketidakpastian Global
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pengujung Februari 2019 bergerak berbalik melemah. Indeks pada Kamis (28/2/2019) berbalik jatuh 41,41 poin atau 0,63% ke level 6.484,27 pada pukul 10.08 WIB.
Sebelumnya, di awal perdagangan, IHSG dibuka rebound dengan menguat tipis 1,25 poin atau 0,02% menjadi 6.526,93. Rabu kemarin, IHSG ditutup turun 15,27 poin atau 0,23% ke level 6.525,68.
Penurunan IHSG karena seluruh indeks sektoral memerah, dengan tekanan besar dari aneka industri -3,20%, industri dasar -1,71%, pertambangan -1,66%, infrastruktur -1,48%, dan properti -1,32%.
Dari 497 saham yang diperdagangkan, 274 tertekan, 126 tetap, dan 97 menguat. Nilai transaksi saham Rp3,36 triliun dari 5,45 miliar lembar. Transaksi bersih asing -Rp332,07 miliar, dengan aksi jual asing Rp932,05 miliar berbanding aksi beli asing Rp599,98 miliar.
Senada, mayoritas pasar Asia goyah akibat ketidakpastian global. Mulai dari ketegangan antara India dan Pakistan hingga ketidakpastian pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan China.
Melansir dari CNBC, Kamis (28/2), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,45% dan Topix melemah 0,46%. Di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,14%. Sementara itu, pasar Taiwan ditutup libur nasional.
Sedangkan pasar saham China daratan dibuka sedikit lebih tinggi, dengan indeks Shanghai yang naik tipis dan Shenzhen bertambah 0,43%. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,2%.
Sebelumnya, di awal perdagangan, IHSG dibuka rebound dengan menguat tipis 1,25 poin atau 0,02% menjadi 6.526,93. Rabu kemarin, IHSG ditutup turun 15,27 poin atau 0,23% ke level 6.525,68.
Penurunan IHSG karena seluruh indeks sektoral memerah, dengan tekanan besar dari aneka industri -3,20%, industri dasar -1,71%, pertambangan -1,66%, infrastruktur -1,48%, dan properti -1,32%.
Dari 497 saham yang diperdagangkan, 274 tertekan, 126 tetap, dan 97 menguat. Nilai transaksi saham Rp3,36 triliun dari 5,45 miliar lembar. Transaksi bersih asing -Rp332,07 miliar, dengan aksi jual asing Rp932,05 miliar berbanding aksi beli asing Rp599,98 miliar.
Senada, mayoritas pasar Asia goyah akibat ketidakpastian global. Mulai dari ketegangan antara India dan Pakistan hingga ketidakpastian pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan China.
Melansir dari CNBC, Kamis (28/2), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,45% dan Topix melemah 0,46%. Di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,14%. Sementara itu, pasar Taiwan ditutup libur nasional.
Sedangkan pasar saham China daratan dibuka sedikit lebih tinggi, dengan indeks Shanghai yang naik tipis dan Shenzhen bertambah 0,43%. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,2%.
(ven)
Explore More