Ketidakpastian Global Dukung USD, Rupiah Tersandung ke Rp14.067

Kamis, 28 Februari 2019 - 11:14 WIB
Ketidakpastian Global Dukung USD, Rupiah Tersandung ke Rp14.067
Ketidakpastian Global Dukung USD, Rupiah Tersandung ke Rp14.067
A A A
JAKARTA - Mata uang dolar Amerika Serikat (USD) berbalik menguat mendapat dukungan dari ketidakpastian global, mulai dari ketegangan India dan Pakistan hingga belum jelasnya pembicaraan dagang AS dengan China.

Hal tersebut membuat investor keluar dari pasar berisiko (euro dan dolar Australia) dan berbalik memilih instrumen mata uang yang lebih aman alias safe haven seperti USD.

Faktor di atas membuat nilai tukar rupiah tersandung di pasar spot. Indeks Bloomberg mencatat rupiah pada Kamis (28/2/2019) jatuh 37 poin atau 0,27% menjadi Rp14.067 per USD pada pukul 10.54 WIB.

Hasil ini membuat rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia, disusul oleh ringgit Malaysia -0,14%, dolar Taiwan -0,11%, baht Thailand -0,05%, dan won Korea Selatan -0,04%.

Pembukaan dagang, kurs rupiah dibuka melemah 11 poin ke level Rp14.040 per USD, berbanding penutupan Rabu lalu di Rp14.029 per USD.

Senada, data Yahoo Finance menunjukkan mata uang kecintaan kita juga melemah 65 poin atau 0,46% menjadi Rp14.065 per USD, setelah sebelumnya ditutup di level Rp14.000 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Kamis ini di level Rp14.062 per USD, bearish 58 poin dari posisi Rp14.004 per USD pada Rabu kemarin.

Greenback--sebutan dolar AS--mendapat dukungan dari ketidakpastian global. Setelah Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer mengatakan kepada Kongres bahwa terlalu dini untuk memprediksi hasil negosiasi perdagangan AS dengan China.

"Pernyataan itu membuat investor menempatkan investasi pada perdagangan yang aman yaitu dolar AS. Meski ini tidak terlalu menarik tapi investor perlu menghasilkan untung," kata Bart Wakabayashi, manajer saham di State Street Bank kepada Reuters, Kamis (28/2/2019).

Alhasil, indeks USD terhadap enam mata uang saingan utama, diperdagangkan lebih tinggi ke level 96,100. Ini merupakan kenaikan pertama setelah empat hari berada di level bawah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2049 seconds (0.1#10.140)