Apple Academy Beri Kesempatan Pengembangan Aplikasi Baru

Selasa, 12 Maret 2019 - 14:33 WIB
Apple Academy Beri Kesempatan Pengembangan Aplikasi Baru
Apple Academy Beri Kesempatan Pengembangan Aplikasi Baru
A A A
TANGERANG - Developer Apple Academy memberikan kesempatan terhadap generasi muda Indonesia untuk mengembangkan aplikasi baru, sehingga mampu berkontribusi terhadap masyarakat maupun ekonomi Tanah Air. Wakil Presiden Apple Lisa Jackson mengatakan, lulusan Apple Academy yang baru menggelar wisuda angkatan pertama bisa menginspirasi dalam membuat aplikasi

Sambung dia menerangkan, ini menjadi bukti baik dari komitmen dan keterampilan para siswa, maupun bahasa pemprograman Swift yang sederhana namun kuat. “Sangat menginspirasi melihat konsep aplikasi yang membawa dampak perubahan, dari siswa di Developer Academy kami di Jakarta. Saya harap kalian bisa membuat aplikasi yang bermanfaat," kata Lisa Jackson di Tangerang, Selasa (13/3/2019).

Tahun ini Apple mengembangkan Developer Academy miliknya di Indonesia dengan membuka akademi kedua di Surabaya (bersama Universitas Ciputra) baru-baru lini. Sedangkan Developer Academy Jakarta yang menggandeng Universitas BINUS telah berkembang dari 75 siswa menjadi 200 siswa.

Saat lini App Store tersedia di 155 negara dan telah berhasil menciptakan industri dan kesempatan baru. Sejak diluncurkan pada 2008, Apple telah membayarkan Iebih dari USD120 miliar kepada pengembang aplikasi di seluruh dunia, menjadikan App Store sebagai pasar perangkat Iunak paling menarik.

Aplikasi yang diperkenalkan dari lulusan pertama siswa Apple Academy di antaranya yakni. Helian, dimana merupakan buku catatan medis yang dapat dibagikan serta dirancang khusus untuk perawatan di rumah lanjut usia. Helian memungkinkan beberapa pengasuh untuk melacak aktivitas sehari-hari, membuat peringatan, dan secara andal berbagi status penting pasien dengan pengasuh Iain pada saat mereka membutuhkannya.

Sedangkan Aplikasi Khairan ikut membantu komunitas muslim tunanetra atau yang memiliki gangguan pengelihatan untuk menjalani keyakinan mereka secara mandiri dengan mengidentifikasi arah Kiblat. Sementara Koda, dapat membantu pelamar kerja berlatih wawancara dalam Bahasa Indonesia dengan umpan balik mengenai kecepatan bicara, kontak mata, dan volume Nadi: Membantu menemukan donor darah yang tepat saat keadaan darurat.

Selanjutnya Telo, bisa menghubungkan wisatawan dengan jadwal terbatas pada para ahli lokal untuk mendapatkan pengalaman budaya dan menikmati petualangan yang llain dari biasanya. Ainun, jadi aplikasi yang awalnya dirancang untuk membantu komunitas tunanetra mengenali Rupiah; kemudian dikembangkan menjadi aplikasi bagi semua orang untuk mengenali uang palsu menggunakan alat tambahan lampu UV rakitan sendiri.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6588 seconds (0.1#10.140)