Dari Desa, Dua Saudara Ini Ciptakan Layanan Pembayaran Daring

Jum'at, 15 Maret 2019 - 12:11 WIB
Dari Desa, Dua Saudara Ini Ciptakan Layanan Pembayaran Daring
Dari Desa, Dua Saudara Ini Ciptakan Layanan Pembayaran Daring
A A A
SEBUAH desa kecil di Irlandia dengan kota yang hanya dihuni ratusan orang. Hanya ada beberapa toko.

Dua hotel tersedia di sana melayani wisatawan yang datang untuk berlibur. Di kota itu terdapat istana yang dibangun pada abad ke-11. Namun di desa bernama Dromineer itu, dua saudara kandung Patrick dan John Collison telah mampu belajar tentang coding.

Di sanalah mereka mulai berpikir untuk membuat pembayaran daring. Di sanalah mereka memulai meletakkan dasar Stripe, perusahaan pembayaran daring yang kini bernilai USD20 miliar. Stripe digunakan untuk pembayaran di Amazon, Booking.com, Lyft, Deli veroo, Shopify, Salesforce, dan Facebook.

Tak banyak yang menyangka kalau kedua pemuda yang mampu mengguncang dunia itu berasal dari desa kecil Dro mineer. “Banyak yang mengatakan Dro mineer adalah perdesaan. Banyak orang mengabaikannya,” ujar John Collison seperti dilansir Wired.

Dia menceritakan, anak-anak harus pergi ke sekolah dengan berkendara sekitar 40 menit. Setiap kelas hanya dihadiri 20 anak-anak. Baik Patrick maupun John mengaku kerap bosan bersekolah.

Ayah mereka Denis, seorang teknisi elektronika, dan ibu mereka Lily, seorang pakar mikrobiologi, selalu mengajak mereka berbicara di meja makan tentang apa yang dipelajari di sekolah. Ketertarikan kedua saudara itu adalah pelajaran matematika dan fisika.

Pada usia masih belasan tahun, mereka sudah diberi sembilan komputer di rumah. Mereka juga berlangganan internet melalui jaringan satelit via Jerman. Saat masih bersekolah, Patrick mengaku sering menyelundupkan buku sejarah dan sains untuk di baca selama pelajaran sekolah.

“Kamu tidak mencoba untuk mengisi kepala melawan dinding dan ide orisinal atau kamu bisa berbohong membaca buku mereka,” tutur Patrick. Saat usia 16 tahun Patrick menang dalam ajang Esat BT Young Scientist of the Year, salah satu kompetisi siswa sekolah menengah tahunan di Irlandia yang digelar Royal Dublin Society.

“Dia (Patrick) masih siswa tahun keempat. Ya, siswa tahun ke empat. Apakah kalian percaya?” puji Presiden Irlandia Mary Mc Aleese. Atas berbagai prestasi dan kecerdasannya, dia berhasil masuk MIT pada 2006. Adiknya John juga tidak kalah cerdas.

Dia menemani kakaknya pada usia 15 tahun di AS. Saat itu juga mereka meluncurkan startup mereka yang pertama, Auctomatic, sebuah peranti lunak sebagai pelayanan untuk penjual eBay untuk melacak lalu lintas dan stok barang. Mereka juga menciptakan aplikasi iPhone untuk menyediakan salinan offline dari Wikipedia.

“Ini sungguh menakjubkan bagi kami, dua anak di Irlandia belajar bisnis dengan pelanggan dari seluruh dunia,” papar John. “Ayah kami mengelola hotel. Ibu baru saja memulai perusahaan yang memberikan pelatihan bagi pegawai. Mereka baru memulai bisnis. Mereka bukan entrepreneur. Kami tidak bertanya kepada mereka tentang apa yang kami lakukan,” jelas John.

Dia hanya mengungkapkan bagian paling sulit dalam bisnis internet bukan dari ide, tetapi mengubah ide menjadi kode dan menjadikan orang mendengarkan ide itu dan membayarnya.

“Bagian paling sulit lainnya adalah jalan menerima uang pelanggan. Itu seperti kamu merasakan di abad kegelapan,” terang John. Pada 2007, ketika dua saudara itu membuat coding pembayaran online, Elon Musk, Peter Thiel, dan Max Levchin mendirikan PayPal pada 1998 yang dibeli eBay pada 2002 senilai USD1,5 miliar. Revolusi teknologi finansial berkembang.

Tapi bank masih enggan untuk bergabung dan masih mengandalkan kartu kredit. Patrick dan John pun menjual Auctomatic ke Live Current Media, perusahaan asal Kanada, senilai USD5 juta pada 2008. Itu menjadikan mereka sebagai miliarder remaja. Mereka pun diterima di MIT dan Harvard.

Mereka mulai berpikir tentang ide untuk menjadi pengembang peranti lunak. Mereka mulai dengan lima atau tujuh coding sederhana di mana orang bisa memasukkan situs atau aplikasi setiap hari untuk mengoneksikannya ke perusahaan pembayaran.

Kedua bersaudara itu memutuskan untuk drop out dari kampus dan meluncurkan Stripe di San Francisco pada 2010. Mereka mendapatkan dana dari Y Combinator. Selanjutnya mereka men dekati Peter Thiel dan Elon Musk. “Bertemu dengan pendiri PayPal dan mereka mengatakan bahwa pembayaran internet telah hancur,” ujar John.

Namun John membela diri bahwa WhatsApp digunakan di seluruh dunia dan gratis. Dua bersaudara itu tetap melihat komersialisasi internet yang dikendalikan konektivitas dan membuat mudah dalam penggunaannya.

“Ide merupakan visi awal Paypal, tetapi tidak terwujud,” ujarnya. Kedua bersaudara itu berusaha mewujudkan kembali visi awal PayPal. “Bagi kami, kami ingin membuat sesuatu yang lebih baik,” ujar John Collison. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2967 seconds (0.1#10.140)