KPPU Didesak Tangani Dugaan Persaingan Tak Sehat yang Libatkan OTA

Selasa, 19 Maret 2019 - 18:25 WIB
KPPU Didesak Tangani Dugaan Persaingan Tak Sehat yang Libatkan OTA
KPPU Didesak Tangani Dugaan Persaingan Tak Sehat yang Libatkan OTA
A A A
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) didesak menyelidiki kasus hilangnya tiket AirAsia di Online Travel Agent (OTA) seperti Traveloka dan Tiket.com.

"KPPU harus selidiki kasus itu. Saya dengar KPPU tengah selidiki isu kartel juga di bisnis aviasi lokal, bisa jadi peristiwa hilangnya inventori AirAsia di OTA papan atas itu salah satu bukti baru bagi penyelidikan yang berjalan," saran Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Menurut Heru, turunnya KPPU menelusuri kasus raibnya tiket maskapai di OTA adalah hal yang harus dilakukan karena saat ini bisnis yang dijalankan startup tersebut menurutnya tidak memiliki regulator yang jelas.

"Di Indonesia ini OTA siapa yang atur? Kominfo, Kemenpar, atau Kemenhub? Enggak jelas. Karena selama ini dibiarkan lebih ke business to business, harapannya ya KPPU yang masuk," katanya.

Menurut Heru, sewajarnya OTA diatur oleh regulator teknis layaknya ride-hailing yang mulai ditata oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Pengaturan itu menurutnya mendesak mengingat berdasarkan data ShopBack, volume pemesanan online travel menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa di tahun 2018, dengan peningkatan hingga 260%. Nilai bisnis OTA yang dikeluarkan Google dan Temasek dalam "e-Conomy SEA 2018 Southeast Asia’s internet economy" pada 2018 adalah sebesar USD8,6 miliar dan diprediksi menjadi USD25 miliar pada 2025.

"Aturan main dan regulator teknis itu penting, tak hanya untuk melindungi OTA, tetapi juga mitranya sebagai pemilik inventory dan pengguna," tutupnya.

Sebelumnya, maskapai AirAsia telah mengambil keputusan untuk menarik penjualan tiketnya secara permanen dari OTA Traveloka sejak awal bulan nini. Penarikan ini meliputi seluruh rute penerbangan di semua jaringan AirAsia. Keputusan ini didasari hilangnya tiket AirAsia secara misterius di Traveloka untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir.

Peristiwa ini menarik perhatian portal Skift.com, media online yang selama ini memiliki reputasi disegani di dunia travel global. Skift.com, menduga adanya campur tangan dari pesaing AirAsia di bisnis aviasi Indonesia dalam hilangnya tiket maskapai itu di sejumlah OTA lokal.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4325 seconds (0.1#10.140)