Perbankan Menahan Laju Wall Street Mengiringi Dovish Komentar Fed

Kamis, 21 Maret 2019 - 08:28 WIB
Perbankan Menahan Laju Wall Street Mengiringi Dovish Komentar Fed
Perbankan Menahan Laju Wall Street Mengiringi Dovish Komentar Fed
A A A
NEW YORK - Wall Street tertekan pada perdagangan, Rabu kemarin waktu setempat saat indeks S & P 500 dan Dow berakhir lebih rendah. Isu sensitif suku bunga acuan menyeret saham keuangan setelah Bank Sentral Amerika Serikat atau US Federal Reserve (the Fed) menegaskan penetapan respon kebijakan moneter yang dovish.

Sementara semua tiga indeks utana AS sempat membalik kerugian, meski hanya sebentar untuk kemudiab mengikuti komentar Fed, dab hanya Nasdaq yang mengakhiri sesi di wilayah positif. "Reaksi pertama pernyataan Fed selalu salah," kata Hogan, strategi pasar utama di Nasional Securities di New York.

Di akhir pertemuan dua hari kebijakan moneter, bank sentral menunjukkan ada kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini. Ketika indeks sesaat sempat berbalik positif setelah rilis pernyataan itu, bank-bank, yang sensitif terhadap bunga meredam rally. Aksi jual secara curam terjadi di sektor keuangan dalam satu jam terakhir perdagangan untuk mengakhiri sesi turun 2,1%.

Pasar saham telah bersatu sejak awal tahun, ketika Bos Fed John Powell mengatakan Fed akan mengambil pendekatan hati-hati kebijakan moneter. Powell menegaskan, bahwa sentimen berasal dari berbagai data ekonomi dan risiko yang terkait dengan negosiasi Brexit, ditambah kondisi perdagangan sebagai alasan untuk berhati-hati.

Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami kejatuhan hingga 141,71 poin atau 0,55% untuk menyentuh level 25.745,67 serta mengiringi pelemaha indeks S & P 500 usai kehilangan poin 8,34 poin yang setara 0,29% menjadi 2.824,23. Selanjutnya komposit Nasdaq justru mecetak kinerja positif lewat peningkatan 5,02 poin atau 0,07% di posisi 7.728,97.

Dari 11 sektor utama dalam S & P 500, enam di antaranya menutup sesi di teritori negatif.

Saham Fedex Corp ambruk hingga 3,5% setelah perusahaan pengiriman paket global itu memangkas proyeksi keuntungan tahun ini menyusul pertumbuhan perdagangan global yang melambat. Rival mereka yakni United Parcel Service Inc juga jatuh mencapai 2,2%.

Saham General Mills Inc. naik 2,2% setelah perusahaan makananan kemasan itu melaporkan laba kuartalan lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai sebesar 7,76 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,53 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5431 seconds (0.1#10.140)