Bambang Anto Ari Wibowo: Bakat Dipengaruhi Faktor Lingkungan

SEJAK masih duduk di bangku sekolah dasar, Bambang sudah senang berdagang. Bambang kecil juga selalu punya akal untuk berjualan, seperti kelereng kecil bernilai Rp100 dijualnya seharga Rp500.

Bambang bercerita, saat duduk di bangku SD, dia suka berjualan lotre anak-anak bergambar kartun yang sangat menarik perhatian teman sekelasnya. “Sebelum berangkat sekolah saya suka membantu orang tua berjualan di pasar. Bantu-bantu dulu. Mungkin karena itu saya jadi terbiasa melihat orang berdagang. Jadi ingin (berdagang) juga. Faktor lingkungan memang sangat memengaruhi,” ujarnya.

Bambang sangat bersyukur hidup pada era kecanggihan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk berdagang.

Kanal online memiliki pasar dengan jangkauan yang lebih luas. Menurut dia, semua orang bisa membuat produk yang sama, tetapi memiliki kemampuan pemasaran yang berbeda. Itu sebabnya Bambang tidak takut jika produknya ditiru orang lain.

Sebab, di pasar online ada strategi khusus untuk membuat toko lebih dilihat pembeli. Bagi orang lain yang masih bingung untuk berjualan online, Bambang punya caranya, yakni bergabung dengan berbagai komunitas penjual online, misalnya komunitas Bukalapak.

“Di sana Anda akan banyak diberi pelatihan dan arahan. Kalau masih bingung juga, berikan saja produk Anda itu kepada anggota-anggota komunitas tersebut. Semua foto dan pemasaran akan dibantu oleh anggota komunitas. Satu hal yang membuat banyak pengusaha online sukses di Blitar, karena gotong-royong dari masyarakat di sini,” jelasnya.

Bambang menambahkan, yang terpenting apa pun yang dilakukan baik usaha online maupun offline, teruslah berusaha dengan apa yang Anda bisa.

Banyak peluang di sekitar kita. Manfaatkan sumber daya di sekitar tanpa harus pergi ke ujung dunia demi mencari produk yang tepat untuk dijual.
“Terkadang satu ide sederhana akan menuntun kita ke sebuah kesuksesan karena action daripada 100 ide hebat tapi tanpa action. Intinya, mulai saja dulu, mengenai hasil nomor sekian. Percayalah semua akan mengikuti dengan sendirinya. Jangan lupa untuk ikhlas berbagi ilmu kepada sesama tanpa embel-embel apa pun,” pesan Bambang. (Ananda Nararya)