Pegadaian Cetak Laba Bersih Rp2,77 Triliun di 2018

Senin, 25 Maret 2019 - 20:01 WIB
Pegadaian Cetak Laba Bersih Rp2,77 Triliun di 2018
Pegadaian Cetak Laba Bersih Rp2,77 Triliun di 2018
A A A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) atau Pegadaian mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,77 triliun pada tahun 2018, naik sebesar 10,4% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp2,51 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, peningkatan laba bersih ini sejalan dengan banyaknya produk inovatif digital yang diluncurkan dan peningkatan layanan yang semakin baik dan efisien.

"Kami optimistis tahun 2019 ini kinerja perusahaan akan terus meningkat seiring dengan prediksi pertumbuhan ekonomi nasional. Rencananya juga akan semakin banyak varian produk inovatif yang diluncurkan," kata Kuswiyoto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Kuswiyoto menjelaskan, pertumbuhan laba bersih ditopang pendapatan usaha yang meningkat 8,9% menjadi Rp11,5 triliun dari Rp10,5 triliun pada 2017. Laba sebelum pajak naik 7,3% menjadi Rp3,7 triliun dari Rp3,4 triliun. Sedangkan total aset meningkat 8,4% menjadi Rp52,8 triliun dari Rp48,7 triliun.

Sementara itu, untuk mempermudah masyarakat khususnya kalangan milenial dalam berinvestasi emas berupa tabungan, Pegadaian juga terus mengembangkan aplikasi Pegadaian Digital.

Ke depan bisnis gadai akan tetap menjadi core business, namun proporsi bisnis non-gadai akan semakin ditingkatkan. Komposisi portofolio bisnis gadai dan non-gadai akan berubah dari sebelumnya 84% dan 16%, secara bertahap menjadi 60% dan 40%. "Kami bertekad pada usia 118 tahun kami akan semakin muda, semakin mudah dan akan banyak produk-produk yang berbasis teknologi yang akan kami kembangkan," kata Kuswiyoto.

Dia menambahkan, Pegadaian akan terus melakukan inovasi produk dan sistem layanan secara online (digital) untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Misalnya dalam waktu dekat ini Pegadaian akan meluncurkan produk baru, di antaranya Gadai on Demand untuk mempermudah untuk mengakses layanan perseroan kepada nasabah.

"Gadai on Demand bisa melayani gadai cincin, tapi tidak punya waktu datang ke Pegadaian. Nanti kami kerja sama dengan ojek online untuk mengambil barangnya ke rumah, lalu kami tinggal transfer ke rekeningnya," ujarnya.

Perseroan juga telah menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji Untuk mendorong kinerja perusahaan pada 2019. Kerja sama ini meliputi kegiatan pendanaan (funding), pembiayaan (financing), investasi emas, kolaborasi untuk melakukan literasi haji dan usaha yang relevan. Selain itu juga menyangkut kegiatan kegiatan terkait pengelolaan keuangan haji sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kita melihat semangat untuk kembali kepada nilai-nilai syariah saat ini tengah menggeliat dalam masyarakat. Hal ini ditandai dengan merebaknya fenomena yang kita kenal dengan Halal Lifestyle," kata Kuswiyoto.

Pegadaian menangkap keinginan agar perusahaan terus berperan khususnya dalam pengembangan bisnis syariah melalui produk-produk gadai syariah (rahn), pembiayaan usaha mikro syariah (ARRUM), pembiayaan porsi haji (ARRUM Haji), pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor (Amanah), gadai tanpa bunga (Rahn Hasan), dan gadai sertifikat (Rahn Tasjily Tanah).

"Salah satu yang menjadi perhatian bagi kami, khususnya Unit Usaha Syariah adalah bagaimana membangun bisnis syariah ini sejak dari hulu sampai ke hilir," pungkas Kuswiyoto.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7588 seconds (0.1#10.140)