Rupiah Diperkirakan Sulit Bergerak Stabil di Zona Hijau

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan hari ini diprediksi masih akan tertekan, usai terimbas kondisi ketidakpastian eksternal. Sentimen datang dari proyeksi The Fed terkait perlambatan ekonomi global ditambah ketidakpastian negosiasi Brexit alias keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap USD bakal bergerak di kisaran level Rp14.160 sampai dengan Rp14.150-14.240 per USD.

"Belum ada perubahan sentimen, masih soal pelambatan ekonomi. Ditambah ketidakpastian Brexit yang masih belum ada kesepakatan dan negosiasi dagang AS dan Tiongkok yang juga belum berakhir dengan kesepakatan.," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Sambung dia menambahkan, hal mendorong penguatan dollar terhadap mata uang global karena dollar dipandang juga sebagai aset safe haven selain emas. "Selain itu, dollar juga menguat karena kekhawatiran pasar soal imbal hasil obligasi AS yang turun," ungkapnya.

Sebelumnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Selasa (26/3) ditutup menjaga tren positif sepanjang hari, untuk menjadi sinyal perbaikan setelah sempat tertekan sangat dalam. Kebangkitan rupiah yang tidak terlalu besar terjadi saat euro melaju stabil.