Ini Sebagian Dampak Ekonomi dari Program 35.000 MW

Jum'at, 29 Maret 2019 - 17:01 WIB
Ini Sebagian Dampak Ekonomi dari Program 35.000 MW
Ini Sebagian Dampak Ekonomi dari Program 35.000 MW
A A A
JAKARTA - Sejak dicanangkan pemerintah pada 2015 lalu, Program Pembangkit Listrik 35.000 megawatt (MW) untuk menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal sumber-sumber energi yang tersedia di Indonesia diklaim berjalan dengan baik.
Sebaran lokasi pembangkit dalam program ini adalah sebanyak 59 lokasi di Sumatera, 34 lokasi di Pulau Jawa, 49 lokasi di Sulawesi, Kalimantan 34 lokasi dan Indonesia Timur 34 lokasi
Program ini juga disebut telah membuka peluang bagi pembangunan 75.000 set tower, memanfaatkan 300.000 kilometer konduktor aluminium, membangun 1.382 unit gardu induk, menggunakan 2.600 set trafo dan menyerap 3,5 juta ton baja profil dan pipa bukan pembangkit.

"Program ini memberikan dampak ekonomi yang besar, antara lain memberikan peluang kepada 620.000 tenaga kerja secara langsung dan 3 juta tenaga kerja secara tidak langsung, tersebar di seluruh Indonesia," ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2019).

Dengan besarnya dampak ekonomi dari program ini, tak heran jika pemerintah memberikan dukungan penuh. Salah satu dukungan nyata pemerintah terhadap Program 35.000 MW menurutnya dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No 4/2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

"Secara garis besar, perpres ini mengatur tentang tata cara percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan oleh PLN, baik secara swakelola maupun kerja sama dengan pihak lain meliputi kegiatan pembangunan atau pun pengembangan infrastruktur pembangkit maupun transmisi listrik," papar Made.

Khusus untuk wilayah Jawa Bagian Barat, dalam program ini mendapatkan kewajiban untuk membangun 5.700 MW dimana 15% atau 811MW sudah beroperasi, 51% (2.915 MW) sedang konstruksi, dan tahap perencanaan 35% (2.001,5 MW).

Selanjutnya, transmisi sepanjang 2.189 kilometer sirkit (kms) dimana 30% (666,7 kms) sudah beroperasi, 35% (764,9 kms) sedang konstruksi dan 35% (757,8 kms) tahap perencanaan. Untuk Gardu Induk, sebesar 28.002 MVA dimana 52% (14.654 MVA) sudah beroperasi, 19% (5.388 MVA) sedang konstruksi, dan 29% tahap perencanaan (7.960 MVA).
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4330 seconds (0.1#10.140)