Sesi I: IHSG Jatuh 1,17%, Rupiah Melemah ke Rp14.155/USD

Senin, 08 April 2019 - 12:40 WIB
Sesi I: IHSG Jatuh 1,17%, Rupiah Melemah ke Rp14.155/USD
Sesi I: IHSG Jatuh 1,17%, Rupiah Melemah ke Rp14.155/USD
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan Senin (8/4/2019), ditutup jatuh sebesar 75,54 poin atau 1,17% ke level 6.398,47.

Sebelumnya di awal perdagangan, IHSG naik tipis 9 poin atau 0,13% menjadi 6.483,02, dibanding penutupan Jumat (5/4) yang turun 20,61 poin atau 0,32% ke level 6.474,02.

Seluruh indeks sektoral memerah sehingga menekan IHSG. Aneka industri memimpin pelemahan 2,27%, dan lima sektor saham lainnya jatuh hingga lebih 1%.

Dari 525 saham yang diperdagangkan, 238 tertekan, 132 tetap, dan 155 menguat. Nilai transaksi saham Rp4,24 triliun dari 9,00 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp281,65 miliar, dengan aksi beli asing Rp1,19 triliun berbanding aksi jual asing Rp916 miliar.

Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I di data Bloomberg hari ini, melemah 22 poin atau 0,16% ke level Rp14.155 per USD. Awal dagang, mata uang kecintaan kita dibuka jatuh 18 poin menjadi Rp14,150 per USD, dibanding Jumat lalu di Rp14.132 per USD.

Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada jeda siang ini, terdepresiasi 30 poin atau 0,21% ke posisi Rp14.150 per USD, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level Rp14.120 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Senin ini berada di Rp14.145 per USD, terapresiasi 13 poin dari posisi Rp14.158 per USD pada Jumat pekan silam.

Pelemahan rupiah terjadi disebabkan aksi profit taking (ambil untung) setelah menguat 5 hari beruntun. Selama periode tersebut, penguatan rupiah menguat 0,82%.

Sementara itu, dolar AS melemah pada perdagangan siang ini waktu Asia, kendati pertumbuhan tenaga kerja berada di jalur solid. Melansir Reuters, pertumbuhan jumlah tenaga kerja AS pada Maret lalu mencapai 196.000 orang. Namun pertumbuhan upah kehilangan momentum, dimana upah rata-rata per jam hanya naik 0,1%, sedangkan Februari melonjak 0,4%.

Hal ini ditambah dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun yang jatuh ke level 2,49%, lebih rendah dari akhir pekan lalu di level 2,54%. Dan The Fed kembali menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.

Alhasil, indeks USD terhadap enam mata uang utama lainnya, beringsut 0,15% menjadi 97,253. Dolar lebih rendah terhadap yen Jepang menjadi 111,355 yen. Euro naik 0,1% menjadi USD1,1230. Sementara poundsterling Inggris diperdagangkan di USD1,3069, dengan kenaikan 0,25%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4627 seconds (0.1#10.140)