Rupiah Sesi Pagi Dibuka Tergelincir Saat Dolar Berdiri Kokoh

Senin, 22 April 2019 - 10:26 WIB
Rupiah Sesi Pagi Dibuka Tergelincir Saat Dolar Berdiri Kokoh
Rupiah Sesi Pagi Dibuka Tergelincir Saat Dolar Berdiri Kokoh
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Senin (22/4/2019) dibuka tergelincir setelah pekan kemarin sempat memberikan sinyal perbaikan untuk mencoba menjauhi level Rp14.000/USD. Pembalikan rupiah ke zona merah mengiringi USD yang masih berdiri kokoh melawan rival-rivalnya.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka berbalik jatuh ke posisi Rp14.056/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah masih terus bergejolak usai kinerja positif sebelum libur panjang di Rp14.016/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan lompatan rupiah pada sesi perdagangan yang masih mencoba menguat menjadi Rp14.012/USD dengan pergerakan harian Rp14.012 sampai dengan Rp14.068/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal positif rupiah dibandingkan Kamis kemarin Rp14.040/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange menyusut ke level Rp14.045/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.044/USD. Rupiah hari ini tergelincir dengan bergerak di kisaran Rp14.045-Rp14.070/USD.

Sementara itu seperti dilansir Reuters pada sesi perdagangan Senin, dolar naik tipis pasca-liburan setelah data positif Amerika Serikat (AS). Pergerakan dolar yang berada dalam zona tertinggi terhadap euro dan pounds ditopang oleh kekuatan ekonomi AS secara relatif, meski investor masih banyak yang belum mengakhiri libur paskah yang panjang.

Pasar keuangan di Australia, Hong Kong dan banyak negara besar di Eropa masih ditutup pada awal pekan ini karena libur Paskah. Akan tetapi perdagangan mata uang berlanjut secara global, meski volume diperkirakan akan cenderung rendah. Dolar telah mendapat dukungan dalam beberapa pekan terakhir di belakang kenaikan bertahap dalam imbal hasil Treasury 10-tahun AS.

Ditambah tanda-tanda kekuatan ekonomi utama dunia, termasuk penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan pada bulan Maret, menyusul awal yang lemah untuk tahun ini. Indeks dolar tetap berada dalam jangkauan level tertinggi walaupun dalam sesi terakhir turun pada posisi 97,399 atau sedikit lebih rendah setelah membukukan kenaikan 0,4% minggu lalu.

Indeks tetap dalam zona level tertinggi 2019 yakni 97,71 yang dicapai pada awal Maret, lalu. Kini fokus langsung para investor tertuju pada penjualan rumah yang ada di AS untuk bulan Maret, untuk sinyal lanjutan tentang kesehatan ekonomi AS. Di sisi lain Euro sedikit lebih rendah menjadi 1,1244 saat melawan USD untuk menambah kerugian pekan lalu hampir setengah persen.

Penurunan itu setelah data pada hari Kamis menunjukkan bahwa aktivitas sektor manufaktur Jerman menyusut untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan April. Pounds terakhir lebih rendah 0,05% ke level 1,2994 terhadap USD ketika dolar AS juga lebih tinggi terhadap Yen Jepang sebesar 0,1% menjadi 111,98.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7922 seconds (0.1#10.140)