BI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga Acuan

Rabu, 24 April 2019 - 11:27 WIB
BI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga Acuan
BI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga Acuan
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6% serta menahan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Hal tersebut guna menjaga ketahanan sektor eksternal dan stabilitas nilai tukar rupiah.

"Memang dengan terjaganya inflasi selama ini dan saya rasa juga ke depannya, maka ruang gerak untuk mulai menurunkan tingkat suku bunga acuan mulai terbuka," ujar Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Selain itu, kata dia, secara global bank sentral AS, The Fed, sepertinya tidak akan menaikkan lagi suku bunga acuan mereka. Bahkan, beberapa bank sentral di kawasan Asia juga sudah menurunkan suku bunga acuan mereka seperti reserve Bank of India guna menyokong pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Enrico memprediksi, bank sentral kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan pada kuartal IV/2019 sebanyak 50 basis poin (bps).

Hal senada dikatakan Pakar Ekonomi DBS Group Research Masyita Crystallin. Dia beranggapan, BI kemungkinan masih mempertahankan kebijakannya. Hal tersebut mengingat masih adanya ketidakpastian global yang terus membayangi arus perdagangan dan modal.

Dalam pertemuan terakhir untuk membahas masalah kebijakan, BI juga menegaskan fokusnya untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap pada tingkat fundamentalnya serta memastikan inflasi berada dalam kisaran target BI. Menurutnya, BI juga akan memfokuskan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) serta menjaga daya tarik aset keuangan domestik.

"Setelah Bank Sentral AS berganti haluan, dan BI lebih mendukung pertumbuhan dan inflasi dan rupiah dalam tingkat yang nyaman, satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perkembangan dalam neraca perdagangan dan transaksi berjalan," ujarnya.

Direktur Group Risiko dan Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto juga menilai probabilitas kenaikan BI 7-day reverse repo rate pada tahun 2019 relatif terbatas. Hal tersebut sejalan dengan arah perubahan Fed Rate yang lebih longgar dan meredanya tekanan terhadap nilai tukar.

Kendati demikian, arah kebijakan moneter diperkirkaan masih ketat bias dan belum terindikasi untuk melonggar dalam waktu dekat. "Arah suku bunga antar-bank (JIBOR) akan lebih dominan dipengaruhi dinamika dan kebutuhan likuiditas antarbank dalam penyaluran kredit serta rencana pertumbuhan dana," katanya.

Dia melanjutkan, tren kenaikan lanjutan pada suku bunga simpanan perbankan juga diperkirakan sudah mendekati optimal. Serta berpotensi melandai di tengah laju kenaikan suku bunga kebijakan yang sudah berhenti dalam beberapa bulan terakhir. "Sinyal penurunan cukup terbuka, mempertimbangkan bahwa bank perlu menjaga level margin yang sudah cenderung turun," ungkapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2004 seconds (0.1#10.140)