Harga Properti di Wilayah Jawa Makin Meningkat

Rabu, 24 April 2019 - 13:38 WIB
Harga Properti di Wilayah Jawa Makin Meningkat
Harga Properti di Wilayah Jawa Makin Meningkat
A A A
HARGA tanah yang semakin mahal di tengah kota menyebabkan pembangunan properti mulai bergeser ke daerah di luar Jabodetabek.

Salah satunya merambah ke wilayah Jawa, seperti Yogyakarta dan Semarang. Perkembangan kota yang semakin pesat pada akhirnya memang mengubah pola pengembangan investasi properti di wilayah tersebut.

Kota Yogyakarta masuk lokasi hunian paling diminati di luar Jabodetabek. Hal ini berdasarkan hasil survei online yang dilakukan Rumah123.cm. Alasannya, Yogyakarta termasuk daerah yang paling sering disambangi turis, khususnya di Pulau Jawa.

Selain itu, Yogyakarta dikenal sebagai kota yang nyaman untuk belajar, sehingga wajar jika jumlah pelajar dan mahasiswa yang ingin menuntut ilmu di Yogyakarta semakin bertambah.

Raetedy Refanatha, Head of marketing Development Rumah123.com, mengatakan, dalam 2-3 tahun terakhir, pertumbuhan properti Yogyakarta cenderung agresif. Ini terjadi terutama pada hunian yang dapat disewakan kepada turis atau mahasiswa.

“Untuk tempat tinggal memang cenderung stagnan, tetapi untuk investasi kota ini sangat cepat,” ucapnya. Bicara soal Yogyakarta, khususnya di wilayah Sleman Barat, ada dua hal yang menjadi penunjang mengapa saat ini properti semakin berkembang pesat.

Pertama, kontur tanah di Seleman Barat datar sehingga memungkinkan pengembangan kawasan perumahan landed house. “Infrastruktur di Sleman Barat juga sudah mendukung, terlebih ke depannya Sleman Barat akan menjadi lokasi yang sangat strategis seiring rencana dibangunnya jalan tol dari Yogyakarta ke Semarang,” ungkap pengamat infrastruktur, Wicaksono Adi.

Wicaksono menambahkan, rencana pembangunan bandara baru Yogyakarta di Kabupaten Kulonprogo membuat kawasan Wates, ibu kota Kulonprogo, dan sekitarnya juga mulai dilirik pengembang maupun pencari properti.

Pembangunan bandara tersebut ditargetkan selesai pada 2019 ini. Saat ini pertumbuhan apartemen di Kota Yogyakarta pun kian maju dan banyak pengembang yang mulai membangun unit barunya.

Malioboro City adalah salah satunya. Apartemen yang terletak di Jalan Adisucipto ini berkonsep superblok; menyatu dengan hotel, pusat bisnis, dan perbelanjaan.“Adanya perkembangan infrastruktur di daerah Yogyakarta juga ikut berpengaruh terhadap harga properti di sekitarnya. Saat ini satu unit tipe studio di Malioboro City dijual seharga Rp300 jutaan. Ada pula apartemen baru yang dikhususkan untuk kalangan mahasiswa, seperti Student Castle, yang juga dibanderol mulai Rp300 jutaan untuk tipe studio,” ungkap pengamat properti, Panangian Simanungkalit.

Tidak hanya di kawasan Kota Yogyakarta, bergeser ke daerah Bantul, perkembangan rumah tapak baru pun mulai pesat. Sebelumnya wilayah Kodya Yogya dan Sleman menjadi kawasan favorit.

Alasannya, harga lahan di kawasan tersebut sangat mahal. Selain itu, dipengaruhi adanya pembatasan penggunaan lahan untuk perumahan. Meski demikian, masih ada beberapa pengembang yang bertahan di kawasan Sleman dengan tentu saja membangun hunian elite di atas Rp1 miliar.

PT Ciputra Group, misalnya, kini tengah membangun hunian di kawasan Jalan Wates dengan banderol mulai Rp700 jutaan. Selain lokasinya yang strategis di jalur utama menuju Kota Yogyakarta dan berdekatan dengan Universitas Mercu Buana, kompleks hunian ini juga memiliki fasilitas, di antaranya taman rekreasi, akses jalan lancar, dan listrik underground.

Namun, sekitar dua tahun terakhir, pergerakan perekonomian dan perumahan di wilayah-wilayah tersebut cukup pesat. Di sanasini muncul berbagai perumahan dengan harga mulai Rp300 jutaan, seperti perumahan Bakung Indah Residence di Banguntapan, Bumi Elok Gemilang di Kulonprogo, dan beberapa perumahan lainnya.

Ada pula perumahan milik Perumnas, yakni Gowasari Indah, di Bantul yang dijual dengan harga cukup murah, yakni mulai Rp150 juta. Tidak hanya Kota Yogyakarta dan sekitarnya yang mengalami pertumbuhan properti yang pesat.

Kota Semarang, khususnya Semarang Atas, pun masih menjadi tempat favorit pengembang membangun hunian tapak. Hal ini disebabkan lokasinya aman dari banjir dan masih asri.

Pusat perbelanjaan, rekreasi, restoran, rumah sakit, bahkan universitas ada di tempat ini, sehingga Semarang Atas makin digemari sebagai kawasan pemukiman.

“Faktor yang mendorong kenaikan properti di wilayah Semarang karena terdapat pembangunan infrastruktur jalan tol yang memudahkan mobilitas, seperti tol Srondol- Bawen yang mempersingkat waktu tempuh dari Semarang ke Solo,” beber Wicaksono.

Pendurungan dan Tembalang adalah dua area favorit di Semarang Atas. Berbagai perumahan baru ada di sini, antara lain Citra Grand yang dimiliki Ciputra Group. Perumahan di kawasan Tembalang ini dijual mulai seharga Rp700 juta.

Ada pula Perumahan The Hill Tamansari di Jalan Kompol Sutato, Tembalang, yang dikembangkan PT Wijaya Karya. Rumah di daerah ini dijual dengan harga mulai Rp500 jutaan. Ada pula Pandanaran Hills yang menjual rumah pada kisaran Rp400 juta-Rp800 jutaan. (Aprilia S Andyna)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6769 seconds (0.1#10.140)