BFI Finance Catat Laba Bersih Rp337 Miliar Sepanjang Kuartal I/2019

Minggu, 28 April 2019 - 01:14 WIB
BFI Finance Catat Laba Bersih Rp337 Miliar Sepanjang Kuartal I/2019
BFI Finance Catat Laba Bersih Rp337 Miliar Sepanjang Kuartal I/2019
A A A
JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) berhasil menjaga performa dan stabilitas Perusahaan dengan mencatat kenaikan piutang pembiayaan yang dikelolanya sebesar Rp17,905 triliun atau 6,1% lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar Rp16,870 triliun. Dari jumlah pembiayaan tersebut, sebesar Rp3,35 triliun adalah jumlah pembiayaan baru dengan komposisi pembiayaan sebesar 67,5% berasal dari pembiayaan kendaraan roda empat, 17,7% pembiayaan kendaraan roda dua, 13,5% dari alat berat dan machinery.

Sementara sisanya adalah pembiayaan properti (property-backed financing) dan syariah. Pembiayaan baru ini turut mengerek kenaikan nilai aset Perusahaan sebesar 3,5% menjadi Rp18,464 triliun year on year dengan laba bersih sebesar Rp337 miliar.

“Di tengah kondisi yang cukup menantang bagi industri pembiayaan dan melemahnya ekonomi makro yang cukup berimbas pada peningkatan kehati-hatian berbisnis. Kami tetap mampu mencatatkan kinerja keuangan yang sehat selama kuartal I tahun ini,” ujar Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono di Jakarta, Sabtu (27/4/2019)

Dalam tiga bulan pertama tahun 2019 ini pun Perusahaan mampu menjaga Rasio Non-Performing Financing (NPF) di angka 1,33% atau lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,71%. Sementara itu, NPF coverage, yaitu rasio kecukupan cadangan piutang yang diragukan dibandingkan kredit bermasalah (NPF) terjaga di angka sebesar 1,6x.

“Sepanjang tahun 2019, BFI Finance menargetkan pertumbuhan bisnis yang cukup moderat. Hal ini antara lain terjadi karena sedang melakukan peningkatan infrastruktur dan teknologi dalam mendukung proses kerja lebih efisien, untuk mendorong pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Dimana kompetisi diperkirakan lebih menantang karena tantangan tidak hanya berasal dari perusahaan pembiayaan tradisional melainkan juga dari perusahaan pembiayaan berbasis teknologi,” jelas Sudjono.

Di luar kinerja yang cukup baik, Perusahaan juga berhasil mendapatkan kepercayaan yang kuat dengan adanya pendanaan baru yang cukup menggembirakan, baik dari perbankan maupun pasar modal. Selain fasilitas bilateral dengan bank-bank domestik, Perusahaan pun berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Tahap II Tahun 2019 dengan total nilai sebesar Rp1 triliun.

Ditambah melakukan road show dalam rangka penerbitan Pinjaman Sindikasi dalam mata uang USD yang dipimpin oleh empat bank terkemuka yaitu, Bank ANZ, Bank MUFG, Bank Standard Chartered dan Bank SMBC. Dari hasil road show tersebut, diperoleh total komitmen di atas USD200 juta.

“Penerbitan Obligasi dan Pinjaman Sindikasi USD menunjukkan kemampuan pendanaan Perusahaan yang sangat baik. Pinjaman Sindikasi ditutup sebesar USD200 juta, dan akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan pembiayaan Perusahaan,” tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4358 seconds (0.1#10.140)