Wall Street Jatuh Menjelang Tarif Baru AS Terhadap Produk China

Jum'at, 10 Mei 2019 - 06:23 WIB
Wall Street Jatuh Menjelang Tarif Baru AS Terhadap Produk China
Wall Street Jatuh Menjelang Tarif Baru AS Terhadap Produk China
A A A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup jatuh pada Kamis waktu setempat, melanjutkan pelemahan selama pekan ini, menjelang penerapan tarif baru AS terhadap produk impor China yang mulai berlaku pada Jumat waktu AS.

Mengutip dari CNBC, Jumat (10/5/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 138,97 poin menjadi 25.828,36. Indeks S&P 500 melemah 0,3% menjadi 2.870,72 dan Nasdaq kehilangan 0,41% menjadi 7.910,59.

Bursa saham Dow Jones telah kehilangan 650 poin dan S&P 500 raib sekitar 2,5% selama minggu ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif lebih banyak terhadap barang-barang China pada akhir pekan.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Liu He telah melakukan kunjungan ke Gedung Putih pada Kamis waktu AS, untuk membahas kesepakatan perdagangan. Namun, kedatangan pejabat tinggi China tersebut bukan berarti kesepakatan dapat langsung tercapai. Segala kemungkinan bisa terjadi.

"Mungkin saja, mereka semua di sini. Wakil Perdana Menteri adalah salah satu orang yang dihormati, salah satu pejabat tertinggi di China," kata Trump kepada wartawan mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi.

Goldman Sachs mengatakan masih ada waktu soal jelang penerapan kenaikan tarif, yang berlaku pada Jumat pukul 12:01 ET. Sehingga ada ruang gerak untuk tetap membuat kesepakatan.

"Kami mendapat catatan bahwa ekspor yang telah meninggalkan pelabuhan China sebelum 10 Mei, tidak akan mengalami kenaikan tarif. Dan masih ada potensi, dimana negosiasi dapat berlanjut dan meski tenggat waktu terbatas untuk mencapai kesepakatan," tulis ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius.

Wakil PM China Lie He sendiri dijadwalkan melakukan jamuan makan malam dengan Kepala Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer di Washington. Liu yang merupakan utusan khusus Presiden China, Xi Jinping, akan memiliki wewenang untuk membuat konsesi dalam mencapai kesepakatan.

Adapun jika tidak mencapai kesepakatan, China dikabarkan bakal melakukan tarif balasan. Namun, banyak pihak mengatakan China akan berusaha menunda kenaikan tarif pada Jumat besok.

"Kami yakin para pejabat China akan berusaha menunda kenaikan tarif pada Jumat besok, dengan melanjutkan pembicaraan mengenai tingkat komitmen yang sesuai dengan pembahasan utama," kata Ed Mills, analis kebijakan publik di Raymond James.

Masalah ancaman kenaikan tarif ini membuat saham-saham perusahaan AS yang memiliki eksposur di luar negeri, berguguran. Saham produsen pembuat chip yaitu Nvidia dan Micron turun masing-masing 2,1% dan 1,2%. Apple turun lebih dari 1% dan Boeing kehilangan 1%. Adapun saham Intel jatuh hingga 5,3%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8701 seconds (0.1#10.140)