Rini Pastikan Bandara Jenderal Soedirman Bisa Beroperasi di 2020

Minggu, 12 Mei 2019 - 16:29 WIB
Rini Pastikan Bandara Jenderal Soedirman Bisa Beroperasi di 2020
Rini Pastikan Bandara Jenderal Soedirman Bisa Beroperasi di 2020
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Marini Soemarno, memastikan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga akan beroperasi di tahun 2020.

Saat ini, sejumlah persiapan pembangunan Bandara Jenderal Soedirman tengah dilakukan. Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) ditunjuk sebagai operator yang mengelola Bandara.

"Saya ke sini mengecek langsung persiapan pembangunan dan mendukung sepenuhnya pembangunan bandara ini. Tentunya kita harapkan bisa melayani masyarakat di tahun 2020 dan mendukung perekonomian daerah," ungkap Rini, Minggu (12/5/2019).

Rini melanjutkan, keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman sangat strategis untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo.

"Pembangunan bandara ini nantinya tidak akan terlepas dari dukungan masyarakat, pemerintah daerah setempat, semua pemangku kepentingan serta sinegri antar BUMN. Saya terus mengawal dan mendorong agar proyek ini nantinya berjalan baik dan bisa selesai tepat waktu sesuai yang ditargetkan," tegasnya.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatkan AP II saat ini tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur, dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung Project Implementation Unit (PIU).

"Setelah persiapan usai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah membangun terminal penumpang dan runway. Kami tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur setelah sebelumnya tahapan administrasi sudah usai dilalui," ujarnya.

Pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam 3 tahap. Tahap I dibangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun. Pembangungan tahap II membuat terminal memiliki kapasitas 440.440 penumpang per tahun. Tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun.

"Tahap awal, investasi yang disiapkan Rp500 miliar untuk membangun terminal penumpang dan runway. Kami optimistis jumlah penumpang terus tumbuh setiap tahunnya hingga bisa menembus sekitar 600.000 penumpang per tahun, seiring juga dengan bergeliatnya perekonomian dan pariwisata karena terbukanya konektivitas udara di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan ini," jelasnya.

Rencananya, pada tahap I, bandara akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis, lalu kemudian nantinya setelah dilakukan pengembangan Tahap III bandara ini bisa melayani take off dan landing dari pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320. Diperkirakan pergerakan pesawat bisa mencapai sekitar 7.500 per tahun.

Sebagai informasi, Proyek Bandara Jenderal Soedirman berlokasi di kawasan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani perjanjian kerjasama sehingga pembangunan infrastruktur sudah dapat dimulai.

AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektar guna diusahakan sebagai bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional dan perkantoran dan fasilitas sisi darat lainnya.

Selajutnya, DLKr II seluas 43,5 hektar untuk penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, RESA (runway end safety area), stopway, taxiway, PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4868 seconds (0.1#10.140)