Akhir April 2019, Realisasi Belanja Negara Capai Rp631,78 Triliun

Kamis, 16 Mei 2019 - 23:31 WIB
Akhir April 2019, Realisasi Belanja Negara Capai Rp631,78 Triliun
Akhir April 2019, Realisasi Belanja Negara Capai Rp631,78 Triliun
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara di APBN 2019 mencapai Rp631,78 triliun hingga akhir April 2019. Serapan tersebut setara 25,7% dari pagu APBN 2019 atau tumbuh 8,4% dibanding tahun sebelumnya (yoy).

Pertumbuhan belanja yang positif ini didukung oleh pertumbuhan belanja bantuan sosial sebesar 75% (yoy) yang diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat, sebagai bagian dari strategi countercyclical yang diambil pemerintah untuk mempertahankan momentum pertumbuhan.

"Perbaikan pola belanja ini untuk menstimulasi perekonomian secara optimal," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Selain itu, strategi tersebut juga didukung oleh realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang hingga akhir April 2019 tumbuh 3,9% (yoy).

Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja tersebut, realisasi defisit APBN hingga akhir April 2019 mencapai Rp101,04 triliun atau sekitar 0,63% terhadap PDB, dimana keseimbangan primer berada pada posisi negatif Rp18,44 triliun.

Untuk menutupi defisit tersebut, realisasi pembiayaan yang telah dilakukan Pemerintah, khususnya yang bersumber dari pembiayaan utang sebesar Rp144,98 triliun. Hingga akhir April 2019.

Pemerintah menyatakan konsisten melakukan pengelolaan keuangan negara secara hati-hati dan terukur untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah mengambil upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan negara secara optimal, meningkatkan belanja negara yang semakin produktif dan efisien, serta menjaga rasio utang dalam batas aman dalam kerangka pengelolaan utang yang pruden dan akuntabel.

"Kinerja APBN hingga akhir April 2019 masih cukup aman. Ditengah prospek pertumbuhan ekonomi global yang melemah, kebijakan countercyclical yang diambil pemerintah dalam pengelolaan fiskal mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6101 seconds (0.1#10.140)