Sukses Berbisnis Berkat Rumah Belajar JICT

Sabtu, 18 Mei 2019 - 04:33 WIB
Sukses Berbisnis Berkat Rumah Belajar JICT
Sukses Berbisnis Berkat Rumah Belajar JICT
A A A
JAKARTA - Kalimat penggugah semangat itu diingat betul oleh Arifin Effendi (23 tahun), kala dirinya masih mengikuti program penyetaraan Kejar Paket C (SMA) di Rumah Belajar Jakarta International Container Terminal (JICT) di Koja, Jakarta Utara, 6 tahun silam. Hingga akhirnya, dirinya memantapkan tekad menjadi pengusaha sablon dan percetakan usai meraih ijazah SMA dari program penyetaraan Kejar Paket C itu.

''Saya masih ingat, tutor saya ngomong begitu ketika kami sedang belajar keterampilan wirausaha. Saya jadi mantap berbisnis sendiri setelah selesai Paket C,'' ujar Arifin di kawasan Koja, Jakarta Utara, Jumat (17/5/2019).

Dengan ketekunannya memproduksi aneka produk berbasis sablon seperti kaus, mug, hingga topi, Arifin sukses meraup omzet hingga belasan juta rupiah saban bulan. Arifin pun tanpa ragu terus mengembangkan sayap bisnisnya.

Melihat banyaknya pesanan produk cetakan yang datang, dirinya pun mengembangkan lini produknya ke produk percetakan seperti neon box, stiker, brosur, surat undangan dan lain sebagainya. ''Saya pikir kalau tidak diambil peluangnya, sayang sekali,'' ujar anak sulung dari 5 bersaudara kelahiran Koja, Jakarta Utara, 7 Juni 1995 itu.

Arifin mengaku, dirinya mantap berbisnis setelah mengikuti program penyetaraan paket C di Rumah Belajar Koja, Jakarta Utara selama tiga tahun dari 2013-2016. Saat bersekolah di Rumah Belajar binaan Jakarta International Container Terminal (JICT) itulah dirinya mendapat banyak ilmu keterampilan hingga latihan wirausaha.
Dirinya sendiri mengaku menjadi siswa di Rumah Belajar JICT Koja setelah diajak saudara kembarnya Arifan, yang terlebih dulu mengikuti program tersebut.

Kreativitasnya pun tersalurkan di Rumah Belajar JICT Koja, lantaran di sana juga mengajarkan program keterampilan, selain program kesetaraan mata pelajaran umum seperti lazimnya yang diajarkan di sekolah formal.

Semangat Arifin untuk terus mengembangkan bisnisnya pun terus membara. Ke depan dirinya berencana memasuki bisnis konveksi. Diakuinya saat ini dirinya tengah mengumpulkan modal untuk membeli mesin jahit, bordir, mesin potong dan lainnya. ''Sekarang lagi menabung untuk beli peralatannya. Saya yakin pasti bisa buka konveksi,'' tegas Arifin.

Zainal Abidin, Koordinator Program Rumah Belajar dari Yayasan Jala Samudra Mandiri, pengelola yang mendapat amanat JICT untuk menjalankan program Rumah Belajar menjelaskan, selain program kesetaraan mata pelajaran umum, di tempatnya juga terdapat berbagai program keterampilan praktis yang bertujuan mengajarkan siswa didik untuk mandiri usai menyelesaikan paket penyetaraan.

''Di Rumah Belajar JICT terdapat program keterampilan perakitan dan reparasi komputer, pengolahan gambar dengan program Photoshop, keterampilan menyablon, hingga pelatihan wirausaha yang mendorong siswa untuk menjual produknya kepada masyarakat. Tujuan kita agar anak didik kita, yang umumnya berasal dari keluarga yang kurang mampu, bisa menjadi lulusan yang mandiri selain siap untuk meneruskan pendidikan ke tahap selanjutnya,'' ujar Zainal.

Zainal menerangkan, Yayasan Jala Samudra Mandiri kini mengelola 3 Rumah Belajar JICT yang berlokasi di Kecamatan Koja, Cilincing dan Tanjung Priok, seluruhnya di Jakarta Utara, dengan ditenagai oleh 8 tutor di setiap unitnya. Fasilitas yang tersedia pun lengkap tersedia seperti ruang kelas, meja belajar, papan tulis, alat tulis, plus 10 unit computer yang bisa dipakai praktik siswa serta berbagai peralatan pelajaran keterampilan maupun buku pelengkap mata pelajaran umum.

''Fasilitas kita bisa lengkap karena seluruhnya dibiayai JICT. Kita sekarang mengelola 3 Rumah Belajar dan 15 kelas jauh. Sejak berdiri di 2007, total sudah 7 ribu lebih penerima manfaat Rumah Belajar JICT,'' ungkap Zainal.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5652 seconds (0.1#10.140)