Konsumsi Naik Saat Ramadhan, Pertamina Gelar Pasar Murah Elpiji

Minggu, 26 Mei 2019 - 22:25 WIB
Konsumsi Naik Saat Ramadhan, Pertamina Gelar Pasar Murah Elpiji
Konsumsi Naik Saat Ramadhan, Pertamina Gelar Pasar Murah Elpiji
A A A
JAKARTA - Memasuki pekan ke empat Ramadhan 1440 H, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Branch Riau rajin menggelar pasar murah elpiji 3 kg. Tak kurang dari 13 pasar murah dilaksanakan sejak akhir April lalu untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat selama bulan puasa.

"Periode 1 hingga 24 Mei, untuk Riau kami salurkan elpiji 3 kg sebanyak 153.000 tabung per hari. Jumlah ini meningkat empat persen dibanding penyaluran normal," tutur Unit Manager Communication & CSR MOR I Roby Hervindo dalam keterangan tertulis, Minggu (26/5/2019).

Di samping menambah pasokan ke pangkalan, penyaluran juga dilakukan lewat pasar murah. Bekerja sama dengan Disperindag, lokasi pasar murah diantaranya di Kecamatan Rumbai, Senapelan, Tenayan Raya, Tampan dan Sukajadi. Total terdapat 13 titik, masing-masing dialokasikan sejumlah 560 tabung. Sebanyak total 7.280 tabung elpiji 3 kg disalurkan pada warga.

"Khusus di Pekanbaru, sudah disalurkan sebesar 26.320 tabung elpiji 3 kg per hari. Peningkatannya sebesar empat persen dibandingkan penyaluran normal," lanjut Roby.

Di sisi lain, penyaluran elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 kg di Riau juga menunjukkan kenaikan. Sejak awal Mei, sejumlah total 40.727 Bright Gas 5,5 kg disalurkan pada masyarakat. Jumlah ini meningkat 5% dibandingkan konsumsi normal.

Untuk lebih mendorong penggunaan elpiji yang tepat sasaran, Pertamina mengadakan kegiatan berbuka dengan usaha mikro dan komunitas (BEDUK) Bright Gas. Ini merupakan bagian dari program Satgas Rafi 2019 yaitu Pertamina Melayani, Berbagi dan Mengedukasi.

“Dalam program BEDUK Bright Gas ini, kami bekerja sama dengan Hiswana Migas. Bertujuan lebih mendorong penggunaan elpiji yang tepat sasaran,” ujar Roby. Saat ini, kata dia, perbandingan pangsa pasar elpiji subsidi dengan non subsidi mencapai 86% berbanding 14%. Padahal menurut BPS Riau, jumlah masyarakat miskin hanya 7,21%.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3750 seconds (0.1#10.140)