Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
IHSG Sesi Pagi Naik 54,780 Poin Saat Bursa Asia Mixed
IHSG Sesi Pagi Naik 54,780 Poin Saat Bursa Asia Mixed
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan, Rabu (29/5/2019) meningkat untuk membalikkan tren negatif pada penutupan kemarin yang sempat tergelincir ke zona merah. Sesi pagi tengah pekan, IHSG dibuka naik 54,780 poin atau setara 0,908% menjadi 6.087,92.
Sebelumnya pada perdagangan, Selasa kemarin tercatat bursa saham Tanah Air jatuh ke level 6.033,14 lewat pelemahan 65,83 poin yang setara 1,08% saat bursa utama Asia lainnya menghijau. Sektor saham dalam negeri kebanyakan bergerak melemah di perdagangan sore dipimpin kejatuhan terdalam sektor infrastruktur.
Sedangkan pagi ini peningkatan IHSG ditopang antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hingga pukul 09.17 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu BBCA naik 1,92% jadi Rp29.225 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 2,62% ke Rp3.910, ASII naik 1,41% ke Rp7.175, UNVR naik 1,18% jadi Rp43.000, TLKM naik 2,44% ke Rp3.780, dan BMRI naik 0,68% jadi Rp7.425 per unit.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, saham-saham Asia merosot pada perdagangan Rabu menyusul kerugian Wall Street yang membuat Dow Jones Industrial Average jatuh lebih dari 200 poin. Indeks Nikkei Jepang mengawali sesi pagi degan penyusutan 1,15% saat saham ritel FamilyMart anjlok lebih dari 5%.
Tren pelemahan juga terlihat pada indeks Topix usai lebih rendah 0,9%. Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan anjlok cukup dalam usai kehilangan sebesar 1,43% dipimpin pelemahan terdalam saham Samsung Electronics yang turun hingga 2%.
Bursa patokan Australia, ASX 200 juga tergelincir 0,7% sengan hampir semua sektor diperdagangkan lebih rendah. Sementara saham daratan China pada sesi pagi, ditandai dengan Komposit Shanghai tergelincir 0,11% dan Komposit Shenzhen di sisi lain meningkat 0,120%. Indeks Hang Seng di Hong Kong justru tergelincir 0,4%, dengan saham HSBC Hong Kong dan China Construction Bank tertekan.
Sebelumnya pada perdagangan, Selasa kemarin tercatat bursa saham Tanah Air jatuh ke level 6.033,14 lewat pelemahan 65,83 poin yang setara 1,08% saat bursa utama Asia lainnya menghijau. Sektor saham dalam negeri kebanyakan bergerak melemah di perdagangan sore dipimpin kejatuhan terdalam sektor infrastruktur.
Sedangkan pagi ini peningkatan IHSG ditopang antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hingga pukul 09.17 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu BBCA naik 1,92% jadi Rp29.225 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 2,62% ke Rp3.910, ASII naik 1,41% ke Rp7.175, UNVR naik 1,18% jadi Rp43.000, TLKM naik 2,44% ke Rp3.780, dan BMRI naik 0,68% jadi Rp7.425 per unit.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, saham-saham Asia merosot pada perdagangan Rabu menyusul kerugian Wall Street yang membuat Dow Jones Industrial Average jatuh lebih dari 200 poin. Indeks Nikkei Jepang mengawali sesi pagi degan penyusutan 1,15% saat saham ritel FamilyMart anjlok lebih dari 5%.
Tren pelemahan juga terlihat pada indeks Topix usai lebih rendah 0,9%. Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan anjlok cukup dalam usai kehilangan sebesar 1,43% dipimpin pelemahan terdalam saham Samsung Electronics yang turun hingga 2%.
Bursa patokan Australia, ASX 200 juga tergelincir 0,7% sengan hampir semua sektor diperdagangkan lebih rendah. Sementara saham daratan China pada sesi pagi, ditandai dengan Komposit Shanghai tergelincir 0,11% dan Komposit Shenzhen di sisi lain meningkat 0,120%. Indeks Hang Seng di Hong Kong justru tergelincir 0,4%, dengan saham HSBC Hong Kong dan China Construction Bank tertekan.
(akr)
Explore More