Pos Indonesia Optimalkan Bisnis Remitansi

Jum'at, 28 Juni 2019 - 23:52 WIB
Pos Indonesia Optimalkan Bisnis Remitansi
Pos Indonesia Optimalkan Bisnis Remitansi
A A A
BANDUNG - PT Pos Indonesia terus melakukan optimalisasi untuk mendorong produktivitasnya pada bisnis remitansi.

Remitansi merupakan transaksi pengiriman uang yang dilakukan oleh pekerja asing ke penerima di negara asalnya. Uang yang dikirimkan pekerja migran merupakan salah satu arus uang terbesar di negara berkembang. Bisnis remitansi sendiri terus berkembang seiring bertambahnya jumlah pekerja lokal yang bekerja di luar negeri.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan transaksi remitansi dari tenaga kerja Indonesia (TKI) meningkat signifikan pada 2018 lalu, dimana nilai transaksinya secara global mencapai US$10,8 miliar atau sekitar Rp70 triliun dengan pertumbuhan mencapai 25 persen secara year on year (yoy) dibandingkan tahun 2017 yang hanya tercatat US$8,76 miliar.

Manajer Remitansi Luar Negeri PT Pos Indonesia, Abdussyukur Muharam mengatakan, perseroan terus melakukan optimalisasi bisnis remitansinya untuk menopang pendapatan bagi perusahaan. Di tengah dampak kebijakan maratorium ke sejumlah negara di Timur Tengah, Pos Indonesia diproyeksikan akan terus konsisten dalam mencetak produktivitas yang tinggi pada bisnis remitansinya.

Pos Indonesia, jelasnya, telah dipercaya menjadi salah satu tempat untuk pembayaran utama banyak layanan remitansi yang bersinergi dengan berbagai perusahaan Money Transfer Operator (MTO), seperti Western Union, MoneyGram (di Indonesia diwakili PT Arsema), dan TransFast. Selain itu, Pos Indonesia juga menggandeng perbankan dalam negeri, yaitu BNI dan BCA.

“Kami bersinergi dengan pihak-pihak strategis yang memungkinkan dapat mendongkrak pendapatan Pos Indonesia pada bisnis remitansi. Saat ini kami bersinergi dengan 5 pihak, yaitu Western Union, MoneyGram, TransFast, BNI, dan BCA,” papar Abdussyukur.

Bukan hanya Pos Indonesia, pendapatan dari bisnis remitansi tersebut tentunya juga ikut dinikmati bank-bank besar di Tanah Air. Dengan berbagai produk yang dimiliki, bank dinilai menjadi mitra yang sangat strategis bagi Pos Indonesia untuk melesatkan pendapatan pada remitansi.

BNI dan BCA, imbuh Abdussyukur memiliki produk yang bernama 'BNI Wesel PIN' dan 'BCA Fire Cash' Dimana kedua bank tersebut bekerjasama dengan perbankan korespondennya di luar negeri untuk pengiriman remitansi yang kemudian dibayarkannnya melalui Kantor Pos.

Abdussyukur menyebutkan, kinerja bisnis remitansi Pos Indonesia pada 2018 berhasil meraih pendapatan positif. Perseroan mencatat jumlah transaksi mencapai 3,052 juta dengan besarnya uang yang dikirim mencapai Rp14,2 triliun.

“Kami sangat bersyukur tahun lalu bisnis remitansi Pos Indonesia berhasil mencatat volume dan nilai transaksi yang sangat baik,” tandas Abdussyukur.

Mengacu pada data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pada 2018 jumlah kiriman uang yang masuk ke Indonesia mencapai Rp70 triliun. Dari jumlah tersebut, Pos Indonesia memiliki porsi 20 persen. “Dari Rp70 triliun, 20 persen transaksinya melalui Pos Indonesia atau sebesar Rp14,2 triliun,” ucapnya.
(alf)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3783 seconds (0.1#10.140)