Kemenhub Optimistis Kawasan Joglosemar Jadi Primadona Baru

Jum'at, 05 Juli 2019 - 17:15 WIB
Kemenhub Optimistis Kawasan Joglosemar Jadi Primadona Baru
Kemenhub Optimistis Kawasan Joglosemar Jadi Primadona Baru
A A A
YOGYAKARTA - Pemerintah optimistis kawasan Jogjakarta, Solo serta Semarang (Joglosemar) bakal menjadi primadona baru dalam mendatangkan wisatawan mancanegara. Optimisme ini tak lepas dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta yang ditunjang dengan peningkatan kapasitas dua bandara lain, yakni Adi Soemarmo (Solo) dan Ahmad Yani (Semarang).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, penambahan kapasitas tiga bandara tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan pergerakan pesawat dan penumpang dari dan ke Wilayah Joglosemar.

"Saya mengharapkan strategi transportasi yang sudah terencana ini dapat berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan kemajuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang dapat berkembang pesat," ucap Polana mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Lokakarya Wartawan Kementerian Perhubungan di Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat (5/7/2019).

Menurut Polana, dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah pusat memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya seperti pemerintah daerah, BUMN dan swasta.

"Oleh karenanya saya mengharapkan pemerintah daerah, BUMN dan swasta dapat mendukung rencana strategi kami untuk meningkatkan konektivitas di wilayah ini," ujarnya.

Sementara itu, PT Angkasa Pura I (API/Persero) percaya diri bisa memberikan dampak positif di daerah Kulonprogo dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Direktur Utama PT API Faik Fahmi menyebutkan, meski belum 100% beroperasi Bandara YIA akan menampung sebanyak 14 juta penumpang pada penyelesaian bandara ini di akhir tahun 2019.

"Ini baru 65%, untuk 100%-nya nanti akan selesai di Desember 2019. Kalau dari sisi kapasitas jika sudah selesai 100% bisa menampung sebanyak 14 juta penumpang," ujar Faik saat memaparkan perkembangan Bandara YIA.
Pengoperasian Bandara YIA menurutnya masih berjalan secara temporer, namun sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan penerbangan. "Saya kira penyelesaian YIA ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu satu tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan," ucapnya.
Faik menambahkan bahwa API memiliki tiga peran penting strategis. Pertama, sebagai korporasi negara yang memang harus bisa mendapatkan laba memberikan dividen. "Tapi ada tugas lain yang lebih penting juga sebagai infrastruktur negara. Di sini peran strategis kita, bagaimana pertumbuhan ekonomi indonesia itu bisa dipacu dengan pengembangan konektivitas udara," ungkapnya.

Selain sebagai korporasi negara, imbuh dia, API juga berperan sebagai agen pembangunan yang diharapkan bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4988 seconds (0.1#10.140)