Sewa Alsintan di Cilacap Sudah Termasuk Premi AUTP

Rabu, 10 Juli 2019 - 20:29 WIB
Sewa Alsintan di Cilacap Sudah Termasuk Premi AUTP
Sewa Alsintan di Cilacap Sudah Termasuk Premi AUTP
A A A
JAKARTA - Berbagai upaya dilakukan pemerintah mendorong petani ikut Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Apalagi musim kemarau panjang sudah tiba. Untuk memperluas AUTP, biaya dimasukkan dalam harga sewa alat mesin pertanian (alsintan) yang dikelola Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA).

Seperti yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, yang membuat terobosan dengan memasukan biaya premi AUTP ke dalam biaya sewa atau operasional penggunaan alsintan yang dikelola UPJA. Dengan demikian, setiap penggunaan alat mesin pertanian dalam proses budidaya padi secara otomatis sudah terdaftar dalam program AUTP.

"Melalui sistem otomasi pengelolaan Brigade Alsintan berbasis pola insentif Asuransi Usaha Tani Padi, maka biaya penggunaan alsintan bantuan pemerintah menjadi lebih murah," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Sigit Widiyanto.

Sigit mengungkapkan, pelaksanaan pengelolaan alsintan oleh Brigade Alsintan dan AUTP merupakan dua program yang selama ini berjalan seiring dan sejalan, tetapi belum bersinergi dengan baik. Dengan demikian, kedua program tersebut ditingkat lapangan belum dapat berjalan dengan optimal.

"Kondisi eksisting dengan kondisi yang semestinya atau ideal yang akan dicapai terjadi kesenjangan, sehingga perlu diintervensi dengan sebuah inovasi atau gagasan," ujarnya.

Dalam rangka mengintervensi kesenjangan yang ditimbulkan atas permasalahan tersebut, Sigit mengatakan, diambil inovasi berupa otomasi pengelolaan brigade alat dan mesin pertanian berbasis insentif AUTP.

Secara garis besar, inovasi tersebut berupa internalisasi biaya eksternal pembiayaan premi asuransi usaha tani padi ke dalam pembiayaan penggunaan brigade alsintan yang dikelola UPJA, dalam rangka perlindungan petani akibat kegagalan panen.

"Memasukkan biaya premi AUTP ke dalam biaya sewa atau operasional penggunaan alat mesin pertanian. Sehingga setiap penggunaan alat mesin pertanian dalam proses budidaya padi secara otomatis dimasukkan sebagai peserta AUTP," terangnya.

Dengan demikian, petani akan memperoleh peningkatan pendapatan melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi budidaya tanaman padi. Selain menggunakan alsintan yang dikelola Brigade Alsintan, petani juga mendapatkan perlindungan atas kegagalan panen padi melalui AUTP.

Dalam program AUTP, petani biaya premi sebesar Rp180.000 per ha per musim tanam. Namun 80% atau Rp144.000 premi AUTP tersebut ditanggung atau disubsidi pemerintah melalui Kementerian Pertanian. Sedangkan 20% atau Rp36.000 per ha per musim tanam, premi ditanggung petani.

Jika terjadi kegagalan panen karena bencana alam kekeringan atau banjir dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), petani akan mendapatkan klaim ganti rugi atau pertanggungan asuransi sebesar Rp6 juta per ha.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan alsintan yang dikelola UPJA tidak boleh berhenti. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan penggunaan alsintan di setiap UPJA, pengurusnya harus ekstra aktif mencari dan membaca peluang potensi pengguna alsintan di daerah sekitarnya.

"UPJA atau KUB yang mengelola alsintan tersebut akan kami kumpulkan di setiap provinsi. Kemudian kami lakukan sosialisasi agar bisa mengoptimalkan penggunaan alsintan. Kami juga memberi bekal kepada pengurus UPJA cara mengelola alsintan yang baik," tutur Sarwo Edhy di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Dia menegaskan, apabila ada pengurus UPJA yang dinilai kurang maksimal dan tak responsif dalam mengembangkan usaha alsintan, maka Ditjen PSP Kementan bisa membubarkan dan segera membentuk UPJA baru untuk mengelola bantuan alsintan dari pemerintah.

"Bisa juga bantuan alsintannya kami alihkan ke UPJA atau KUB lainnya. Sebelum dilakukan pengalihan, kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak kabupaten dan provinsi," papar Sarwo Edhy.

Sarwo berharap, semua bantuan alsintan yang dikelola UPJA ataupun KUB bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Mengingat petani yang menggunakan alsintan, usaha taninya lebih efektif dan efisien.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6734 seconds (0.1#10.140)