Neraca Dagang Surplus, BI Bakal Jaga Stabilitas Ekonomi

Senin, 15 Juli 2019 - 22:42 WIB
Neraca Dagang Surplus, BI Bakal Jaga Stabilitas Ekonomi
Neraca Dagang Surplus, BI Bakal Jaga Stabilitas Ekonomi
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2019 kembali mencatat surplus sebesar USD0,19 miliar, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus USD0,22 miliar.

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan tersebut terutama bersumber dari defisit neraca perdagangan migas yang membaik. Sedangkan surplus neraca perdagangan nonmigas stabil.

"Defisit neraca perdagangan migas yang membaik terutama disebabkan penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas. Surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas, di tengah penurunan impor nonmigas," ujar Direktur Eksemutif Komunikasi BI, Onny Widjarnako di Jakarta, Senin (15/7/2019).

Bank Indonesia menilai surplus neraca perdagangan pada Juni 2019 berdampak positif terhadap prospek neraca transaksi berjalan 2019, yang diprakirakan defisit dalam kisaran 2,5%-3,0% terhadap PDB.

Ke depan, Bank Indonesia dan Pemerintah akan terus berkoordinasi mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sehingga tetap dapat menjaga stabilitas eksternal. "Termasuk prospek neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan," jelasnya.

Sebagai informasi, neraca perdagangan migas tercatat defisit USD0,97 miliar pada Juni 2019, membaik dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya yang sebesar USD1,05 miliar. Perbaikan tersebut ditopang oleh menurunnya impor migas dari USD2,18 miliar pada Mei 2019 menjadi USD1,71 miliar pada Juni 2019.

Penurunan impor migas terjadi pada seluruh komponen baik minyak mentah, hasil minyak, maupun gas. Sementara itu, ekspor migas menurun dari USD1,14 miliar menjadi USD0,75 miliar pada Juni 2019.

Penurunan terutama terjadi pada komponen ekspor gas sejalan dengan menurunnya volume dan harga ekspor gas.

Neraca perdagangan nonmigas Juni 2019 mengalami surplus USD1,16 miliar tidak banyak berbeda jika dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang mencatat surplus USD1,26 miliar. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor nonmigas yakni dari USD13,69 miliar pada Mei 2019 menjadi USD11,03 miliar pada Juni 2019.

Penurunan terutama terjadi pada komponen bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, serta lemak dan minyak hewani/nabati. Sementara itu, impor nonmigas tercatat sebesar USD9,87 miliar pada Juni 2019, menurun USD 2,55 miliar (mtm) dibandingkan dengan impor pada bulan sebelumnya.

Penurunan impor nonmigas terutama terjadi pada komponen mesin/pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik, serta besi dan baja.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4868 seconds (0.1#10.140)