Semester I 2019, Rupiah Perkasa Mencapai Rp14.197/USD

Selasa, 16 Juli 2019 - 15:35 WIB
Semester I 2019, Rupiah Perkasa Mencapai Rp14.197/USD
Semester I 2019, Rupiah Perkasa Mencapai Rp14.197/USD
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di paruh pertama tahun 2019, cenderung menguat. Mata uang Garuda sepanjang semester I 2019 mencatat penguatan 2,3% menjadi Rp14.197 per USD.

"Nilai tukar rupiah pada semester I tahun ini, menguat dibandingkan asumsi makro. Rata-rata, kurs dalam semester I adalah Rp14.197 per USD, atau menguat 2,3% secara tahunan (year on year). Ini membuktikan kalau ekonomi kita semakin membaik," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Sri Mulyani menerangkan, nilai tukar rupiah yang diasumsikan oleh pemerintah berada dikisaran Rp15.000 per USD. Artinya dengan pergerakan nilai tukar sepanjang setengah tahun ini, rupiah berada di level cukp kuat. Mata uang kecintaan kita terbilang menguat seiring tren yang sama dengan mata uang negara berkembang lainnya.

"Nilai tukar mata uang kita dibandingkan negara emerging lainnya juga mengalami penguatan yang relatif sama trennya dengan internasional kecuali beberapa emerging country yang sedang hadapi persoalan dalam negeri, seperti Turki dan Argentina," tambahnya.

Sementara itu, angka inflasi di enam bulan pertama dianggap dalam ambang batas aman yaitu 3,3%. Inflasi ini, kata Sri Mulyani, banyak disumbang dari harga barang dan jasa yang diatur oleh pemerintah. Sehingga berada dalam kondisi yang stabil, begitu pula harga barang bergejolak atau volatile food.

"Komponen barang yang diatur pemerintah atau administered price masih tetap stabil. Dan komponen harga yang bergejolak juga alias volatile food juga relatif terkendali," jelasnya.

Inflasi inti (core inflation) juga dalam kondisi relatif aman, dimana inflasi barang atau jasa yang harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum seperti nilai tukar dan keseimbangan permintaan dan penawaran. "Inflasi core juga terjaga seiring dinamika permintaan masyarakat," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3662 seconds (0.1#10.140)