KKP Ekspor 8.900 Ton Hasil Perikanan ke 21 Negara

Jum'at, 19 Juli 2019 - 14:23 WIB
KKP Ekspor 8.900 Ton Hasil Perikanan ke 21 Negara
KKP Ekspor 8.900 Ton Hasil Perikanan ke 21 Negara
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pelepasan ekspor 8.900 ton hasil perikanan dengan nilai total ekspor mencapai Rp588,79 miliar. Pelepasan ekspor dilakukan secara serentak di lima pelabuhan utama yaitu Tanjung Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Tanjung Emas, Semarang; Belawan, Medan; dan Soekarno Hatta, Makassar.

Adapun sebanyak 394 kontainer produk perikanan akan dikirim ke 21 negara, yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, Spanyol, Singapura, Sri Lanka, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Austria, Malaysia, Prancis, Puerto Riko, Italia, Belanda, Australia, Inggris, Denmark, dan Yunani.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, tumbuhnya usaha perikanan di Indonesia ini merupakan dampak positif dari upaya pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang digalakkan pemerintah beberapa tahun belakangan.

Tercatat, sejak 2014, KKP telah menenggelamkan 516 kapal pencuri ikan. Bahkan, di Semester I tahun 2019 saja, KKP telah berhasil menangkap 67 kapal pencuri ikan.

"Pemberantasan IUU Fishing inilah yang telah memberikan dampak positif terhadap Stok Ikan Nasional," ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Berdasarkan hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Kajiskan), Maximum Sustainable Yield (MSY) perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari 7,3 juta ton di tahun 2015 menjadi 12,54 juta ton pada tahun 2017, atau meningkat sebesar 71,78%.

Susi melanjutkan, peningkatan stok ikan ini juga dibarengi dengan kenaikan jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap meningkat dari 6,67 juta ton senilai Rp120,6 triliun pada 2015 menjadi 7,3 juta ton dengan nilai Rp210,7 triliun pada 2018. Dengan kata lain, terjadi peningkatan nilai produksi perikanan sebesar 74,7%.

"Kenaikan produksi perikanan tangkap ini, berdampak terhadap produksi Unit Pengolahan Ikan (UPI) binaan KKP dan akhirnya mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan," tuturnya.

Tren ekspor produk perikanan Indonesia meningkat 45,9%, yaitu dari 654.950 ton senilai USD3,87 miliar pada 2015 menjadi 955.880 ton senilai USD5,17 miliar di 2018.

Susi menambahkan, hingga saat ini produk perikanan Indonesia telah diekspor ke lebih dari 157 negara di dunia dengan negara tujuan utama Amerika Serikat.

Selain Amerika Serikat, negara lain yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor utama Indonesia, yaitu Tiongkok, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia, dan Vietnam.

"Saya berharap produktivitas kapal lokal terus meningkat, pembangunan berbasis perikanan kian merata ke seluruh wilayah, sehingga kesejahteraan nelayan tradisional juga mengalami perbaikan," tandasnya.

Adapun komoditi perikanan yang diekspor yaitu frozen tillapia, baby octopus, crayfish, frozen shrimp, frozen whole cleaned cuttlefish, frozen whole round squid, frozen black tiger shrimps, frozen squid, frozen pomfret, frozen cuttle fish, frozen black pomfret, frozen threadfin fish, frozen sweetlip, frozen ribbon fish, frozen shark fish, frozen squid, frozen catfish, frozen ribbon fish, various frozen tuna yellowfin fillet, frozen grouper fillet, frozen snapper fillet, frozen wahoo, frozen oil fish, frozen swordfish, dan frozen marlin, serta frozen tuna.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0232 seconds (0.1#10.140)