Pertamina Berupaya Maksimal Atasi Tumpahan Minyak di Karawang

Selasa, 23 Juli 2019 - 20:30 WIB
Pertamina Berupaya Maksimal Atasi Tumpahan Minyak di Karawang
Pertamina Berupaya Maksimal Atasi Tumpahan Minyak di Karawang
A A A
JAKARTA - PT (Persero) Pertamina berupaya secara intensif dan maksimal mengatasi kebocoran gas yang menimbulkan gelembung udara di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Jawa (ONWJ). Upaya itu termasuk mencegah kerusakan lingkungan dengan mengerahkan 27 unit kapal dan alat penangkap tumpahan minyak (oil boom) di Perairan Pantai Utara Jawa, Karawang Jawa Barat.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya terbuka dengan bantuan dan peralatan dari instansi lain. "Termasuk bantuan dari SKK Migas dan KKKS. Sekarang semua akan bekerja secara maksimal di lapangan," ujarnya di Jakarta, Selasa, (23/7/2019).

Menurutnya, penanganan bocoran gas di sumur yang dioperatori Pertamina Hulu Energi ONWJ ini dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang kredibel, kompeten dan memiliki pengalaman yang baik dalam menangani masalah yang sama.

Dalam menangani tumpahan minyak Pertamina dibantu oleh Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia yang ahli dan spesialis menanganinya. Selain itu, penanganan ini juga dilibatkan Boot & Coots, perusahaan asal Amerika Serikat yang telah memiliki pengalaman dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Mecixo.

"Seluruh upaya tersebut sebagai komitmen dan keseriusan Pertamina dalam mengatasi peristiwa di sumur migas lepas pantai tersebut baik dari aspek operasional maupun lingkungan hidup," ucapnya.

Di bagian lain, Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan, Een Nuraini Saidah mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan terjadinya tumpahan minyak di wilayah kerja PHE ONWJ sejak akhir pekan lalu.

"Kemenhub sudah melakukan sejumlah langkah-langkah antisipasi guna mempercepat penyelesaian tumpahan minyak tersebut. Koordinasi sudah dilakukan dengan pihak Pertamina," kata Een.

Dalam rapat yang digelar di Kementerian Perhubungan, Senin (22/7), dibahas tentang kemungkinan menaikkan status kejadian tumpahan minyak milik PHE ONWJ tersebut. Namun hingga Selasa (23/7/2019) masih ditetapkan dalam level tier 1, karena dianggap masih bisa ditangani Pertamina bersama tim yang dilibatkan.

Een juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dari Pertamina bahwa dalam penanggulangan tumpahan minyak di Anjungan Lepas Pantai YY milik PHE ONWJ melibatkan pihak konsultan yakni Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia untuk strategi penanganan tumpahan minyak agar efektif, karena penangannya harus cepat dan dalam waktu singkat. "Kami mendapatkan laporan bahwa OSCT jadi konsultan langsung dari PHE ONWJ dan sudah bekerja di lapangan," pungkas Een.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8605 seconds (0.1#10.140)