Investasi Rp1,3 Triliun, PT Kairos Ingin Bangun Hotel Terbesar di Bali

Rabu, 24 Juli 2019 - 21:33 WIB
Investasi Rp1,3 Triliun, PT Kairos Ingin Bangun Hotel Terbesar di Bali
Investasi Rp1,3 Triliun, PT Kairos Ingin Bangun Hotel Terbesar di Bali
A A A
JAKARTA - PT Kairos Momentum Kapital telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,3 triliun untuk segera membangun hotel terbesar di Bali, dengan luas lahan hingga 2,8 hektar. Saat ini, PT Kairos telah mengakusisi lahan sebanyak 10 lokasi dengan total 18,5 hektar di kawasan Buleleng, Bali Utara yang nilainya mencapai Rp750 miliar.

Presiden Direktur PT Kairos Momentum Kapital, Donny Pur, menerangkan nantinya hotel ini akan menjadi yang terbesar di Bali dengan kamar sebanyak 630 unit. "Kami juga akan menggandeng operator dari Eropa," kata Donny Pur kepada SINDOnews, Rabu (24/7/2019).

Donny menjelaskan, rencana pembangunan hotel ini mendapatkan suntikan investasi dari India dan Rusia. Nantinya, pembangunan hotel dimulai awal tahun 2020, dengan target pembangunan selama tiga tahun.

Hotel yang terletak di daerah Pemuteran ini, akan dibangun setinggi 4 lantai dengan kosep memanjang. Salah satu keunggulan hotel ini adalah pemandangan perbukitan dan lautan yang tentunya tidak ada di Bali Selatan (Kuta dan Nusa Dua).

Rencana pembangunan hotel juga berbarengan dengan rencana pembangunan Bandara Internasional di Bali Utara. Sebagai informasi, ketika zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada tiga proyek bandara yang akan dibangun pemerintah yakni di Kertajati, Yogyakarta, dan Bali. Karena alasan itulah, PT Kairos Momentum Kapital memilih Bali Utara untuk proyek pertamanya.

Presiden Komisaris PT Kairos Momentum Kapital, Made Hariyantha, mengatakan dengan dibangunnya Bandara Internasional di Bali Utara, maka kawasan di Bali Utara dengan keindahan alamnya yang sangat eksotis diproyeksikan berkembang pesat dan akan menjadi kawasan sentral pariwisata baru di Bali.

"Presiden Jokowi belum lama ini mengatakan bahwa izin bandara intersional Bali Utara akan segera keluar. Dengan infrastrukur yang baru ini, animo wisatawan yang datang ke Bali Utara akan naik dan itu akan menjadi peluang besar. Terlebih lagi kalau kita lihat situasi dan kondisi saat ini di Bali Selatan yang relatif sudah sangat "crowded", jika kondisi ini tidak diantisipasi dengan sangat serius, dikhawatirkan Bali akan ditinggalkan oleh wisatawan mancanegara. Disamping itu, bandara I Gusti Ngurah Rai juga sudah over capacity," ujarnya.

PT Kairos Momentum, lanjut Made, juga sudah membentuk PT Sarana Bali Infrastruktur yang akan fokus untuk ikut aktif dalam membangun proyek-proyek infrastruktur di Bali, khususnya di Bali Utara.

Dan untuk tahap pertama, PT Kairos akan ikut berpartisipasi dalam pembangunan proyek Bandara Bali Utara. "Saat ini kami sudah memperoleh "mandate letter" dari pengembang dan dalam waktu dekat akan ditandatangani MoU dengan pihak pengembang Bandara Bali Utara," terangnya.

Made menambahkan, potensi pariwisata di Bali Utara sangatlah besar, karena dengan kondisi alamnya, wisatawan di satu tempat bisa menikmati suasana diperbukitan dan juga melihat pemandangan lautan. Keunikan lain adalah di Lovina wisatawan bisa menikmati wisata dolphin ditengah laut sambil melihat pemandangan matahari terbit.

"Pemandangan terumbu karang di daerah pulau menjangan juga salah satu yang terbaik di Bali. Disamping itu daerah Pemuteran juga digadang-gadang sebagai salah satu kawasan pariwisata unggulan di masa yang akan datang di Bali, hal ini didukung dengan Festival Pemuteran Bay yang diselenggarakan tiap tahun," papar Made.

Sebelumnya, PT Kairos Momentum Kapital telah menyelenggarakan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa), pada tanggal 16 Juli 2019 di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dan hasilnya menunjuk Made Hariyantha sebagai Presiden Komisaris, Michael Albinus sebagai Komisaris, Donny Pur sebagai Presiden Direktur, Tonny Bako sebagai Direktur dan Joe Alchi sebagai Executive Director.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5009 seconds (0.1#10.140)