IHSG Diprediksi Melemah Menunggu Kepastian The Fed

Senin, 29 Juli 2019 - 07:33 WIB
IHSG Diprediksi Melemah Menunggu Kepastian The Fed
IHSG Diprediksi Melemah Menunggu Kepastian The Fed
A A A
JAKARTA - Associate Director Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk sepekan dapat bergerak melemah dan diperdagangkan di level 6.297-6.369.

Pekan depan, disebutnya akan menjadi pekan penentuan bagi pasar modal global, baik saham dan obligasi seiring pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC)meeting yang berlangsung pada 31 Juli-1 Agustus. Pertemuan FOMC ini masih merupakan tanda tanya besar, karena data ekonomi AS yang keluar ternyata tidak cukup buruk.

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2019 melambat menjadi 2,1%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 3,1%. Namun masih lebih baik dari prediksi Wall Street sebesar 2,0%.

"Terutama kalau kita membahas data ekonomi PMI Services, dan Composite yang masih mengalami kenaikkan, meskipun PMI Manufacture mengalami penurunan di titik impas antara kontraksi dan ekspansi. Buat pasar ini masih tanda tanya besar, karena besar harapan pasar untuk The Fed menurunkan tingkat suku bunganya, setidaknya 25 bps. Memang ada harapan untuk turun sebesar 50 bps, namun kecil kemungkinannya untuk saat ini. Karena data ekonomi yang keluar juga tidak terlalu buruk," ujar Maximilianus di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Tidak hanya The Fed yang mengadakan meeting, Bank of Japan juga mengadakan pertemuan pada tanggal yang sama. "Oleh sebab itu cukup menarik untuk menantikan bagaimana pandangan kedua bank tersebut, meskipun kami melihat bahwa The Fed tetap merupakan issue yang utama. Namun ekonomi Jepang yang datar akan menjadi perhatian pasar bagaimana Bank Sentral menyikapi hal ini".

Tidak ketinggalan data ekonomi Eropa juga akan keluar pekan depan, seperti Unemployment Rate, GDP dan tentunya inflasi. Ketiga hal ini akan menjadi sebuah penantian, karena mencerminkan indikator ekonomi Eropa yang saat ini juga tampaknya ECB sedang bingung apakah akan ada pelonggaran ataukah tetap dengan tingkat suku bunga saat ini.

Data ekonomi China juga akan keluar, khususnya Manufacturing PMI dan Non Manufacturing. Kedua data ini merupakan salah satu penantian juga karena ekonomi China yang terus mengalami pelemahan. "Oleh sebab itu kami melihat bahwa pekan depan merupakan pekan yang cukup krusial bagi pasar karena akan cenderung wait and see sembari mengikuti sentimen yang ada," tukasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6602 seconds (0.1#10.140)