Bertemu Jokowi, SoftBank Ingin Investasi di Ekosistem Mobil Listrik

Senin, 29 Juli 2019 - 18:30 WIB
Bertemu Jokowi, SoftBank Ingin Investasi di Ekosistem Mobil Listrik
Bertemu Jokowi, SoftBank Ingin Investasi di Ekosistem Mobil Listrik
A A A
JAKARTA - SoftBank Group menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di ekosistem mobil listrik di Indonesia. Hal itu diungkapkan CEO Softbank Group Masayoshi Son seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Masayhosi mengatakan bahwa saat ini Softbank telah investasi melalui Grab Indonesia sebesar USD2 miliar. Dia pun tertarik untuk menambah investasi lainnya.

"Kita telah investasi USD 2 miliar di Indonesia. Kita mungkin akan melakukan investasi lainnya sebesar USD2 miliar. Dan teman saya Menteri Luhut meminta agar menambah angka investasi. Jadi saya ingin berinvestasi lebih," katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 29/7/2019.

Secara khusus, Masayoshi mengaku tertarik berinvestasi di ekosistem mobil listrik. Seperti diketahui pemerintah saat ini terus menggenjot pengembangan industri mobil listrik. "Kami sangat tertarik pada kendaraan listrik, baterai, dan sistem listrik sebagai energi. Kami akan investasi pada ekosistem ini," tuturnya.

Tidak hanya itu dia juga melihat adanya potensi untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan seperti solar dan angin. "Kita akan mengkajinya," ujar Son.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia memang tengah membangun ekosistem kendaraan listrik. "Ekosistem yang dibangun mulai dari lithium baterainya, electric vehicle-nya, sampai station charging-nya itu," tuturnya.

Dia mengatakan pembangunan ekosistem ini akan dilakukan di Jakarta. Dengan adanya ini Luhut berharap bisa mengurangi polusi udara di Jakarta. "Kita mau bikin pilot project pertamanya supaya udara yang jelek ini bisa teratasi. Target dalam waktu 3 tahun ini harus selesai," paparnya.

Luhut mengatakan, saat ini Softbank telah berinvestasi sebesar USD2 miliar dan kemungkinan akan bertambah. "Sekarang sudah USD2 miliar. Dia tambah lagi USD2 miliar. Jadi dia tambah dengan presiden mungkin USD1 miliar. Jadi USD5 miliar dalam waktu tiga tahun," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5122 seconds (0.1#10.140)