Luwansa Hotel Bakal Gairahkan Pariwisata di Sulut

Selasa, 30 Juli 2019 - 11:40 WIB
Luwansa Hotel Bakal Gairahkan Pariwisata di Sulut
Luwansa Hotel Bakal Gairahkan Pariwisata di Sulut
A A A
MANADO - Pertumbuhan pariwisata di Sulawesi Utara dalam dua tahun belakangan, telah memantik investor properti untuk menanamkan modalnya. Hal ini pula yang membuat Santini Group Luwansa Hotel membangun hotel di kawasan Pumorow Manado.

"Saya pikir rugi kalau tidak berinvestasi di Manado. Apalagi dengan dukungan pemerintah," ungkap pemilik Santini Group Luwansa Hotel Sofjan Wanandi di Manado, Selasa (30/7/2019).

Santini Group merupakan perusahaan induk yang berdiri sejak 1994, dengan berbagai bisnis lainnya seperti perangkat otomotif, properti, infrastruktur, distibutor dan manajemen jasa. Di mana salah satu dari lini bisnis yang saat ini berkembang di divisi properti beserta pengelolaan manajemen hotel yaitu Luwansa Hotels Group.

Diketahui kemajuan pariwisata di Sulawesi Utara, dalam periode dua tahun ini melesat cepat. Kedatangan turis mancanegara yang meningkat signifikan. Dari jumlah 10.000 tumbuh menjadi 150.000 wisatawan.

"Penetrasi pariwisata yang digaungkan oleh pak gubernur dalam dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan signifikan," ungkap Wakil Gubernur Provinsi Sulut, Steven Kandouw, saat peletakan batu pertama pembangunan Luwansa Hotel Manado pada Senin (29/7/2019).

Pembangunan Luwansa hotel menurut Kandouw, secara langsung akan berdampak pada pariwisata di Sulawesi Utara. Oleh sebab itu, investasi ini terus didorong. Karena hal itu sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran yang pastinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan infrastruktur pariwisata, merujuk dari arahan Presiden Jokowi, sambung Kandouw merupakan super prioritas. Sebab di tengah guncangan ekonomi saat ini, pariwisata menjadi satu-satunya solusi.

"Kita tidak bisa berharap dari belanja pemerintah. Karena APBD kita maupun kabupaten dan kota tidak lebih dari Rp10 triliun. Berbeda dengan DKI yang mencapai Rp70 triliun," tukasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Sulut tidak bisa berharap pada komoditas kopra yang kini rendah harganya. "Kita hanya mendorong agar petani melakukan diversifikasi usaha. Demikian juga dengan cengkih yang musiman, dalam tiga tahun terakhir tidak pernah berbuah. Baru kali ini, mudah-mudahan harganya membaik. Komoditas pala juga produksinya tidak sampai 25%. Padahal 60% pala dunia dari Sulut," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Santini Group, Luki Wanandi, mengatakan saat ini Luwansa Hotels Group telah mengelola beberapa hotel dan resort yaitu Lumire Hotel & Convention Center Jakarta, JS Luwansa Hotel Jakarta, Luwansa Hotel Palangkaraya, Luwansa Beach Resort Labuan Bajo dan Villa Ombak Kedungu Tabanan, Bali.

"Tahun 2019, Luwansa Hotels Group akan mulai melakukan pembangunan hotel keenamnya yaitu Luwansa Hotel Manado yang berlokasi di JI. Pumorow No.68, Taas Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1693 seconds (0.1#10.140)