Pedasnya Cabai Bikin Inflasi Juli Capai 0,31%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat, bahan makanan menjadi penyumbang utama inflasi bulan Juli 2019 yang mencapai 0,31%. Inflasi bahan makanan tercatat mencapai 0,8% dengan andil mencapai 0,17%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingginya andil bahan makanan terhadap inflasi utamanya dikarenakan naiknya harga cabai yang permintaannya meningkat sepanjang bulan Juli.
"Ini cabai sangat pedas sekali, karena ibu-ibu banyak pakai cabai buat bikin sambal, jadi permintaan meningkat," ujar Suhariyanto di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Dia menambahkan, komoditas utama penyebab inflasi pada bahan makanan adalah cabai merah yang andilnya hingga 0,2%, disusul cabai rawit sebesar 0,06%.
Selanjutnya adalah kelompok sandang yang terjadi inflasi 0,7% dan andilnya 0,04% ke inflasi umum. Disusul kemudian inflasi pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,92% dan andilnya 0,07% ke inflasi umum.
Sementara itu, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi 0,36% dan andilnya -0,06% ke inflasi umum. BPS mencatat, tarif angkutan udara turun atau deflasi sebesar 0,03% dan angkutan darat antarkota turun 0,36%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingginya andil bahan makanan terhadap inflasi utamanya dikarenakan naiknya harga cabai yang permintaannya meningkat sepanjang bulan Juli.
"Ini cabai sangat pedas sekali, karena ibu-ibu banyak pakai cabai buat bikin sambal, jadi permintaan meningkat," ujar Suhariyanto di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Dia menambahkan, komoditas utama penyebab inflasi pada bahan makanan adalah cabai merah yang andilnya hingga 0,2%, disusul cabai rawit sebesar 0,06%.
Selanjutnya adalah kelompok sandang yang terjadi inflasi 0,7% dan andilnya 0,04% ke inflasi umum. Disusul kemudian inflasi pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,92% dan andilnya 0,07% ke inflasi umum.
Sementara itu, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi 0,36% dan andilnya -0,06% ke inflasi umum. BPS mencatat, tarif angkutan udara turun atau deflasi sebesar 0,03% dan angkutan darat antarkota turun 0,36%.
(fjo)